"Pada Bulan Januari 2010, Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 1,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 119,03, dimana pada bulan Desembr 2009 Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,31. Inflasi yang terjadi pada bulan Januari, disebabkan oleh adanya kenaikan angka indeks dari 117,53 pada bulan Desember 2009 menjadi 119,03 pada Bulan Januari 2010. Hal demikian sebagaimana dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM saat memberikan keterangan, di Kantor BPS Papua, Senin (1/2) kemarin.
Menurut Djarot, inflasi Kota Jayapura di Bulan Januari dipengaruhi oleh dua kelompok barang dan jasa, yakni bahan makanan sebesar 4,89 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72 persen. Sedangkan untuk kelompok yang mengalami penurunan harga barang dan jasa, yakni kelompok sandang sebesar 0,73 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,43 persen; kelompok kesehatan 0,20; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen; serta pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen. Sekedar diketahui, secara umum dari 66 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 3,56 persen dan terendah terjadi di Kota Sorong dan Palu masing-masing sebesar 0,12 persen. Sementara Kota Jayapura menempati urutan ke-18 di tingkat Nasional dan keenam di tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sementara sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya kenaikan harga, yaitu ikan ekor kuning, ikan cekalang, ikan kembung, beras, gula pasir, ikan cakalang asap, ikan deho, ikan mujair, tomat sayur dan ikan kawalina. Kemudian komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya penurunan harga, bawang merah, angkutan udara, emas perhiasan, telur ayam ras, seng, papaya, ikan bandeng, kentang, cabe merah, dan minyak goreng.