"Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menegaskan, rencananya strategi pendidikan dan pengajaran di Provinsi Papua kedepan, harus mampu menyentuh hajat dan kepentingan rakyat banyak. Terlebih khusus, masyarakat kita yang berada jauh di pelosok atau pedalaman. Penegasan tersebut dikatakan Gubernur Barnabas Suebu, pada acara pembukaan seminar dan workshop kondisi keterdidika (educability) anak Papua di Sasana Karya kantor Gubernur Papua, Selasa (9/02) kemarin. Gubernur mencontohkan, strategi tersebut antara lain dengan mengembangkan model-model pendidikan di daerah terpencil dan terisolir, yakni melalui pendidikan pola asrama, SD kecil atau SD-SMP satu atap.
Sementara untuk mendukung program itu, pada bulan Mei 2009 lalu, Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga Provinsi Papua bekerjasama dengan Willi Toisutta dan Associates serta melibatkan peneliti dari Universitas Cenderawasih, telah melaksanakan suatu penelitian tentang perilaku belajar anak Papua di kampung-kampung pada empat kabupaten, yaitu di Kabupaten Jayawijaya, Merauke, Sarmi dan Nabire. Penelitian ini mengangkat isu krusial tentang adanya inkompabilitas antara pola asuh keluarga dengan lingkungan pendidikan formal yang ada di dalam sekolah. Sehingga hal mendasar yang mendapat perhatian khusus para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini adalah bagaimana pola asuh orang tua, asupan gizi keluarga, kondisi lingkungan keluarga berdampak besar pada apa yang selanjut harus dilakukan oleh stakeholder pendidikan, khususnya para penyelenggara pendidikan formal guna menggali potensi-potensi yang unik dari anak-anak Papua ini. Dengan adanya penelitian ini, maka gap atau kesenjangan pendidikan di Papua dengan daerah-daerah lainnya diharapkan dapat diatasi dengan solusi-solusi yang tepat.
“Kegiatan penelitian ini merupakan kebanggaan bagi kita bersama karena melibatkan para ahli yang terjun langsung ke lokasi-lokasi penelitian. Bahkan, sampai pada lokasi sangat terpencil di Papua, sehingga kondisi-kondisi dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat kita dapat terekam secara nyata dan untuk itu sangat diharapkan dapat memperoleh gambaran secara jelas tentang segala perilaku, kebiasaan yang selama ini terjadi di lapangan, â€Âtuturnya. Untuk diketahui, kegiatan seminar dan workshop kondisi keterdidikan (educability) anak Papua di Sasana Karya kantor Gubernur Papua, dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua. Kegiatan tersebut, dihadiri seluruh SKPD terkait dilingkungan pemerintah provinsi Papua.