PLN berjanji pemadaman listrik di Jakarta hanya akan dilakukan 1 hari saja, alias Senin kemarin. Tapi ternyata pemadaman tersebut masih berlanjut sampai hari ini, Selasa (25/7/2006). Pemadaman listrik hari kedua ini membuktikan PLN telah ingkar janji.
"PLN telah ingkar janji, secara perdata dapat digugat. Potensial sekali dipersoalkan karena PLN telah berbohong kepada publik," ujar pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, dalam perbincangan dengan detikcom.
YLKI telah menerima puluhan keluhan pelanggan PLN terkait pemadaman listrik bergilir ini. Pelanggan yang merasa dirugikan dan melapor ke YLKI, maka LSM itu siap memfasilitasi konsumen dalam menggugat PLN.
"Yang pasti banyak sekali yang dirugikan. Keluhan yang masuk ke YLKI tidak bisa dijadikan acuan, kan tiap warga punya saluran sendiri untuk melampiaskan kekecewaan mereka seperti di radio-radio. Yang pasti selain kecewa, pemadaman ini sendiri juga sangat mempengaruhi performa kerja dan produktivitas, apalagi industri yang bergerak di sektor produksi barang, " paparnya.
Ia menganggap molornya waktu pemadaman listrik ini menunjukkan tidak efisiennya manajamen internal PLN, karena kasus pemadaman ini terjadi setiap tahun saat musim kemarau melanda.
"Pemadaman ini kan rutin tiap tahun saat kemarau, alasannya antara lain waduk mengering. Karena terjadi tiap tahun seharusnya kan PLN sudah bisa mengantisipasi, menyiapkan alternatifnya," kata Tulus.
Mati listrik dua hari ini akibat masalah pasokan BBM dari Pertamina. Untuk itu, menurut Tulus, pemerintah sebagai regulator yang tidak bisa lari dari tanggung jawab, mesti mengintervensi.
"Kantongnya PLN dan Pertamina sama, lebih baik subsidi langsung ke Pertamina, tidak perlu ke PLN dulu. Harus ada intervensi pemerintah secara langsung," ujarnya.
Daerah Anda jadi korban mati listrik hari ini? Kisahkan pada kami di redaksi@staff.detik.com
Sumber : detik.com