Dinas Perhubungan Provinsi Papua mengestimasi pada tahun 2014, wilayah pegunungan akan memiliki sebuah pesawat perintis yang bakal melayani jasa angkutan udara, baik orang maupun barang, andai saja studi kelayakan pesawat dapat rampung dalam tahun ini.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Bambang Sismanto, saat ini Dinas Perhubungan bersama dengan instansi terkait tengah melakukan studi kelayakan guna menentukan jenis maupun tipe pesawat yang cocok untuk dipergunakan di wilayah pegunungan.
Jadi, memang untuk pesawat di pegunungan tahun ini kita masih lakukan studi kelayakan artinya bahwa karena kondisi alam kita di Papua yang cuacanya cepat berubah, maka kita studi untuk lihat pesawat apa sih yang cocok menghadapi kondisi alam seperti ini. Pesawat itu kan nantinya harus mampu hadapi cuaca berubah seperti ini dan kita jika studi rampung tahun ini kemungkinan pesawat bisa diadakan di tahun 2014 karena mulai dari proses pemesanan sampai pesawat tiba membutuhkan waktu dua tahun. Sebab pesawat itu tidak ada yang ready stok, tetapi dipesan dulu lalu dibuat dan selesai dalam waktu dua tahun, dalam satu kesempatan, kemarin.
Menurut Bambang, rencana mengadakan pesawat diwilayah pegunungan pada waktu-waktu mendatang akan berkelanjutan sebagaimana pengadaan kapal perintis pada wilayah pesisir. Sebab pengadaan pesawat kedepan, tak hanya akan bersumber dari APBD tetapi juga APBN sehingga wilayah pegunungan diharapkan dapat terlayani oleh pesawat perintis.
Sementara menyoal pengadaan kapal perintis untuk wilayah pesisir, Bambang mengatakan untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Papua baru menerima satu kapal, yakni KM. Sabuk Nusantara yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Perhubungan di Pelabuhan Laut Jayapura beberapa waktu lalu. Diharapkan Provinsi Papua masih dapat menerima satu lagi kapal perintis, sebagaimana jatah yang diterima setiap tahun, yakni sebanyak dua kapal. Nanti soal jatah kita lihat nanti. Jadi, tahun ini Pemerintah Provinsi Papua sudah mendapatkan satu kapal perintis yang dinamakan Sabuk Nusantara. Dan ini secara bertahap kita dapat dan untuk tahun ini belum tahu apakah akan dapat lagi dan begitu juga tahun depan. Memang pengadaan kapal perintis ini dipandang penting karena kalau kita lihat sekarang, kapal perintis milik swasta kondisinya sudah memprihatinkan sehingga pempus mengadakan kapal baru (perintis) yang diadakan ke Papua, tutupnya.