Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi Papua mengumumkan dua hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan SMU yang sudah berjalan beberapa pekan lalu di Papua, belum menemui adanya tindak kecurangan dari para siswa.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi Papua, James Modouw, kendati belum menemui kecurangan, pihaknya menduga praktek tersebut masih sering terjadi meski dalam skala kecil atau tak terdeteksi. Sampai sekarang kita belum menemui adanya kecurangan-kecurangan, tetapi namanya orang mau curang itu bisa saja dengan mencari segala cara. Tapi tentunya hal seperti ini yang terus kami cegah, terang James, kemarin.
Sementara mengomentari pelaksanaan Ujian Nasional SMP yang sudah berjalan sejak Senin kemarin, James mengaku terdapat beberapa kendala yang muncul di beberapa tempat karena ada usia yang melewati batas usia standar. Mereka jelas-jelas tidak bisa mengikuti ujian, sehingga muncul sejumlah protes di beberapa tempat. Tetapi semua itu sudah dapat diatasi dengan baik, sehingga proses ujian yang sudah berlangsung sampai hari ini tidak ada permasalahan yang serius, akunya.
Dikatakan, sangat diharapkan agar pelaksanaan Ujian Nasional kali ini dapat berlangsung secara jujur. Meski tidak mengedepankan lulus karena berprestasi, lanjutnya, diharapkan agar kelulusan para siswa tersebut dihasilkan melalui satu kejujuran. Jadi yang kita minta ke semua orang memahami bahwa kalau belum menguasai kompetensinya dengan baik dalam belajar jangan pikir untuk lulus. Sebab lulus itu syaratnya harus menguasai satu keahlian, pungkasnya.
James menambahkan, jika para siswa dalam mengikuti Ujian Nasional bertindak curang, maka ketidakjujuran yang dilakukan itu berarti tidak bermartabat atau merendahkan martabat manusia. Sementara kejujuran itu adalah kemulian dari martabat manusia. Oleh karena itu, ia kembali menghimbau para siswa untuk lebih mengedepankan kejujuran dalam menjawab soal yang diberikan.