Menanggapi himbauan Menteri Kesehatan, Fadillah Supari untuk mewaspadai munculnya kembali kasus flu burung (avian influenza) di seluruh Indonesia beberapa waktu lalu, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Papua akan menggelar rapat dengan pihak dinas terkait, guna mengantisipasi dan membicarakan lebih jauh tentang penanganan mewabahnya flu burung ke Papua.
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus flu burung yang telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) di seluruh Indonesia, demikian dikemukakan Sekda Provinsi Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng, kepada wartawan usai menerima tim kerja panitia AD HOC III DPD-RI, di Sasana Karya Kantor Gubernur Papua, Rabu (21/09) pagi.
Sekda mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Pemerintah Daerah akan segera memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang proses atau mekanisme penyebaran flu burung. Dengan kata lain, para petani akan langsung mengetahui apabila ternak peliharaannya terjangkit virus flu burung.
Disamping itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik terhadap status KLB di Indonesia khususnya Papua. Dengan kata lain, masyarakat tetap dapat mengkonsumsi daging ayam, karena daging ayam yang telah di masak tidak akan sampai menyebarkan flu burung.
"Himbauan Menkes untuk mewaspadai flu burung di seluruh Indonesia, akan segera kami tanggapi bersama dengan instansi terkait, kemudian menanganinya secara intensif, paling tidak memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan diharapkan nanti kepada semua dinas-dinas yang terkait supaya ikut menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat.
Sebab tanpa adanya penyuluhan dan sosialisasi, masyarakat akan masa bodoh juga dan ini satu kekhwatiran yang besar bagi kita.
Disamping itu, Pemerintah Daerah akan memprogramkan penyuluhan maupun sosialisasi tentang flu burung kepada instansi yang bersangkutan, agar cepat melakukan penanganan. Sehingga tidak menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat," ungkap Sekda yakin.**