Jayapura ? Bertempat di Lantai II Hotel Relat Indah Jayapura, Asisten II Setda Provinsi Papua, Drs. W. D. Ochmbair, Senin (26/09) pagi, membuka kegiatan seminar statistik dalam rangka memperingati hari statistik nasional di Papua. Acara tersebut, dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, para pimpinan instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, dunia perbankan beserta para dunia usaha di Jayapura.
Pada kesempatan tersebut Asisten II mengatakan, di era Otsus ini, pembangunan telah diletakan pada format desentralisasi. Maka untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan pembangunan di daerah, mutlak dibutuhkan angka statistik yang bersifat mikro spatial atau small area statistik yang akurat, tepat waktu dan terpercaya.
Menurutnya, BPS sebagai lembaga pemerintah yang menurut UU ditugasi untuk melakukan kegiatan statistik, selalu dihadapkan pada tantangan yang cukup berat. Karena adanya tuntutan serta permintaan data yang semakin meningkat dan beragam.
Beberapa contoh pendataan yang dilakukan BPS, lanjutnya pelaksanaan pendataan sensus penduduk di tahun 2000, pendataan P4B tahun 2004 dan pendataan rumah tangga miskin di tahun ini. Dalam mendata rumah tangga miskin, BPS bukan hanya dihadapkan pada sempitnya waktu pendataan, juga dihadapkan pada sulitnya medan dan mahalnya transportasi serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
Pihaknya menyadari adanya hambatan-hambatan yang dihadapi BPS yang juga dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penyampaian data kepada instansi yang berwenang secara benar, wajar dan tepat waktu. Sehingga memperlambat waktu pendataan untuk menyalurkan bantuan dana dalam rangka Program Kompensasi Penyaluran Subsidi (PKPS) BBM oleh Pemerintah.
Dikemukakannya, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua, diperlukan data yang akurat, tepat waktu dan relevan untuk mendukung program pembangunan.di Papua. Terkait dengan hal tersebut, BPS diharapkan dapat menyajikan berbagai informasi secara berkesinambungan dengan terus mengedepankan prinsip-prinsip statistik. Sehingga seluruh hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan dapat segera diatasi. Disamping itu, pihaknya mendorong BPS sebagai lembaga pemerintah yang independen dan impartial tetap dipertahankan keberadaannya, sehingga setiap data yang dihasilkan tidak sarat dengan kepentingan.
Pihaknya berharap dalam pelaksanaan seminar tersebut, dapat membuka wawasan berpikir para peserta terutama para pengambil keputusan di Provinsi Papua, sehingga dapat meningkatkan program pembangunan daerah. Disamping itu, dapat dikaji jenis data yang dibutuhkan dalam rangka mendorong percepatan keberhasilan pelaksanaan program-program dimasa mendatang. Terutama untuk program-program yang ditujukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan melalui bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat serta pembangunan