Asiten II Buka Pralokakarya Keanekaragaman Hayati Transfly dan Sosialisasi Taman Nasional Wasur Sebagai Ramser Site
Jayapura-Asisten II Setda Provinsi Papua, Drs. W. D. Ochmbair, Rabu (28/09) buka kegiatan Pralokakarya Prioritas Keanekaragaman Hayati Trans Fly Ecorigion dan Sosialisasi Taman Nasional Wasur Sebagai Ramser Site, yang bertempat Hotel Relat Indah Jayapura. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang prioritas keanekaragaman hayati di wilayah Trans Fly berdasarkan analisis keruangan, biodiversity dan ancaman, sekaligus menyatukan komitmen dan presepsi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah Trans Fly sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Dijelaskan Ochmbair, Papua memiliki keanekaragaman tipe ekosistem yang sangat kompleks, dimulai dari ekosistem gletzier, tundra, savana, hutan pegunungan, hutan dataran rendah, hutan lahan basah dan hutan bakau. Keunikan ekosistem ini, lanjutnya tersebar secara merata di Papua, sehingga diperlukan pengembangan scenario atau konsep konservasi untuk menjamin keterwakilan keragaman hayati yang dimiliki.
Lebih jauh kata Ochmbair, khusus Kabupaten Merauke habitat savanna, hutan tropical musiman basah dan kering merupakan ekosistem wilayah Trans Fly yang memanjang dari pulau Kimam dan muara Digul. Wilayah ini terkenal sebagai habitat Rusa terbesar serta burung-burung air dan migrasi. Melihat kekhususan ekosistem Trans Fly, maka harus dipahami bersama dalam membangun sebuah model klaborasi pembangunan berkelanjutan menjadi komitmen bangsa dalam upaya meminimalkan kerusakan ekosistem dan degradasi keanekaragaman hayati.
Menurutnya, harus disyukuri bahwa saat ini taman nasional Wasur menjadi salah satu kawasan taman nasional yang saat ini didominasikan dan sedang dalam proses untuk dijadikan situs Ramser Site. Dengan kata lain bahwa kawasan hutan ini, tidak hanya menyumbangkan keragaman hayati untuk kepentingan nasional. Tetapi, bermanfaat dan sangat berarti bagi kepentingan internasional.
Dengan demikian, lanjutnya maka taman nasional Wasur akan semakin jauh dikenal oleh masyarakat konservasi dunia sebagai salah satu tempat penting keanekaragaman hayati lahan basah. Disamping itu, kawasan tersebut, telah lama menjadi rumah bagi burung-burung air dan brung migrasi yang termasuk spesies-spesies penting lainnya. Dengan demikian kawasan ini memberikan ruang yang cukup dan ikut menjamin kesehatan bagi kehidupan liar di wilayah tersebut, guna keberlangsungan reproduksi.
Pihaknya berharap, didalam perlindungan kawasan harus memperhatikan aspek pemanfaatan potensi kawasan untuk kepentingan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar kawasan. Sehingga dapat ikut andil untuk membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.**