Gubernur Serahkan Dana Rp 100 Juta
Dukung Kegiatan Ekonomi di Distrik Namblong
Jayapura-Gubernur Papua Dr Jaap Solossa, Selasa (4/10), mencanangkan penanaman kakao di Kampung Yombe Distrik Namblong Kabupaten Jayapura. Acara pencanangan kemarin sekaligus penyerahan dana bantuan sebesar Rp 100 juta untuk mendukung kegiatan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Menurut Solossa, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat maka pemerintah daerah Papua telah memberikan perhatian khusus dengan mengalokasikan dana melalui sejumlah instansi tekhnis untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua.
?Papua ini memiliki sumber daya alam yang begitu kaya, untuk itu mari kita kelola sumber daya alam yang ada ini dengan baik,?ungkap Gubernur.
Khusus mengenai pemasaran kakao, Gubernur mengatakan bahwa
komoditi tersebut sampai kini memiliki harga yang cukup baik di pasaran. Oleh karena itu, pengusaha diminta untuk membeli kakao dari petani dengan harga yang normal.
?Untuk pemasaran tanaman kakao ini harganya masih cukup bagus dipasaran. Tentu selama ini ada dari pengusaha yang beli dari masyarakat secara langsung. Saya berharap kepada pengusaha itu jangan mereka beli dengan harga yang terlalu murah lalu pengusaha itu cari keuntungan lebih besar,?tegas Gubernur.
Lebih lanjut dikatakan Solossa, mata rantai pemasaran kakao harus ditata dengan baik. Paling tidak, tambah Gubernur, harus ada pihak yang ditunjuk untuk membeli dan memasarkan kakao petani di Papua. Hal ini dimaksudkan agar harga kakao di tingkat petani tidak dipermainkan dan merugikan petani.
?Kalau kita melihat kadang-kadang harga coklat ini naik turun, tetapi kalau itu dilaksanakan oleh PD Irian Bhakti, misalnya perusahaan daerah kita yang memberikan subsidi kepada mereka untuk itu, dia tidak usah terlalu orientasi terhadap keberuntungan yang penting menolong masyarakat. Supaya masyarakat ini bisa mendapatkan keuntungan, soal pasaran mereka yang mencari,?jelasnya.Pada kesempatan tersebut, Gubernur menjelaskan dana pemberdayaan ekonomi yang dititipkan di Bank Papua tidak dipakai untuk kredit konsumtif. Tetapi digunakan sebagai dana jaminan di bank. Dana yang diberikan ini tidak dipakai untuk kredit bagi masyarakat.
Dana ini sebagai dana jaminan untuk bank. Dana tersebut kita masukkan dan kalau terjadi hal yang tidak diinginkan dana tersebut bisa dipakai. Bunga dari uang yang kita tanaman itu bisa untuk menutup kredit masyarakat yang tidak mampu mengembalikan pinjaman mereka.
Dengan demikian, rakyat itu tahu bahwa mereka bisa berproduksi, tetapi ada pasarnya dan kalau butuh dana sudah tersedia dana, jelasnya.
Gubernur juga mengingatkan masyarakat untuk tetap memahami
prosedur yang diberlakukan bank dalam penanganan kredit.
Pasalnya, ada prosedur-prosedur yang perlu diterapkan perbankan sehingga kredit yang dikucurkan benar-benar memberi efek positif bagi ekonomi masyarakat.
?Bank Papua tentu mempunyai persyaratan-persyaratan, jagang
dipikir begitu datang tidak layani langsung marah-marah.
Persyaratan tersebut harus diperhatikan karena dana tersebut adalah uang bank, kalau dikeluarkan harus bertanggung jawab,?jelas Gubernur.
Solossa juga meminta perbankan tidak menerapkan prosedur-prosedur yang terlalu memberatkan masyarakat. Paling tidak, bank memberikan bunga yang lebih rendah sehingga masyarakat memperoleh modal dengan mudah supaya mereka melakukan kegiatan produksinya.**