Meski persoalan Freeport dengan massa pendulang emas tradisional di Mile 72 Tembagapura telah berakhir damai, namun demo protes terhadap Freeport masih terus berlanjut.
Demonstran yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Papua (SRP) melakukan aksi unjuk rasa ke DPRP senin kemarin (27/02).Demonstran yang lebih dari 500 orang yg sebelumnya berkumpul di Kampus Universitas Cendrawasih Abepura kemudian melakukan aksi longmarch dengan berjalan kaki sejauh 20Km.
Aksi ini mengakibatkan arus lalulintas Abepura - Jayapura macet, ratusan orang yang terdiri dari element mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Jayapura terus melakukan orasi sepanjang perjalanan.
Orasi yang dilakukan secara bergantian ini mengutuk tindak kekarasan yang dilakukan oleh PT Freeport dan aparat beberapa waktu lalu di Mile 72."Kami minta supata PT Freeport Indonesia segera ditutup karena tidak memberikan kontribusi terhadapa masyarakat Papua" demikian kata perserta orasi.
Sesampai di Gedung DPRP yang dijaga oleh puluhan pasukan anti huru hara dari satuan Brimobda Papua massa melakukan orasi yang dilakukan oleh perwakilan senat dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Aksi ditindaklanjuti dengan mendengarkan arahan dari para wakil rakyat. Salah satu anggota DPRP mengatakan bahwa dalam waktu satu dua hari kedepan akan segera dilakukan Sidang Paripurna Istimewa untuk membahas masalah ini.