Jayapura-Jalan Lintas Batas RI-PNG, rencana pengresmiannya akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang hal tersebut atas kerja keras dari berbagai instansi terkait Provinsi papua yang menangani pembuatan jalan lintas batas RI-PNG, nampaknya telah ada kesepakatan antar pihak pemerintah Indonesia (Presiden RI dengan Perdana Menteri PNG Michael Sumare) agar sesegera mungkin di resmikan jalan lintas RI-PNG,sebab sudah menjadi angenda dari Join Border Komite bahwa pintu lintas batas ke Wutung akan dioptimalkan dalam tahun ini.Menurut penjabat Gubernur Papua DR. Sodjuangon Situmorang,M.Si,sekarang ini sedang di lakukan persiapan peresmian tersebut,dan bisa akan terlaksana pada pertengahan tahun ini sekitar bulan Juli.?Kita tunggu saja serta diharapkan tidak ada hambatan lagi sehingga peresmian jalan lintas batas RI-PNG bisa dapat diresmikan Juli mendatang?ungkapnya kepada wartawan sesusai menghadiri silatuhrahmi dengan Pangdam XVII/Trikora beberapa waktu lalu. Lanjutnya, kendala-kendala yang di alami sekarang ini adalah belum teraspal dengan baik jalan lintas batas tersebut, dan saya berkomitmen akan menyelesaikan serta meninjau jalan-jalan tersebut maka diharapkan bulan Juli harus sudah selesai Disamping itu untuk memperbaiki jalan yang masih rusak tersebut sudah di siapkan dananya sebesar 41 Milyard untuk menyelesaikan jalan rusak tersebut?.
Disisilain saat ini dana untuk memperbaiki berbagai fasilitas yang ada di perbatasan, juga telah tersedia,serta mengingat banyaknya instansi yang terlibat karena dana ini adalah dana sering,sehingga perlu adanya saling koordinasi dan dan telah menjadi komitmen bersama bahwa nantinya bulan Juli kita harapkan sudah berfungsi fasilitas seperti beacukai, imigrasi, karantina dan pengamanan (sekurity).
Ia akui bahwa selama ini fasilitas tersebut sudah ada di
daerah perbatasan akan tetapi belum di aktifkan karena
terhambat kendala-kendala tadi,selain itu lintaspun belum bisa tercapai karena belum di resmikan, tandas Gubernur.
Ia menambahkan setelah peresmian nanti akan terbuka peluang perekonomian yang akan meningkat di daerah perbatasan (Wutung) karena banyak saudara-saudara kita dari PNG akan melakukan kegiatan ekonomi kedaerah kita seperti Kabuapten Keerom dan Kota Jayapura.
Mengenai pelintas batas menurut Gubernur yang terdata sebanyak 15.000 masyarakat kita yang ada di PNG, pada umumnya mereka sudah menyatakan akan kembali ke provinsi papua untuk bergabung kembali dengan saudara-saudaranya karena kondisi sosial ekonomi mereka disana kurang menguntungkan jadi mereka lebih layak hidup di indonesia dari pada di PNG.
Ia menghimbau agar masyarakat mematuhi peraturan-peraturan yang telah di tetapkan kedua negara setelah peresmian nanti, sedangkan yang akan meresmikan nanti kita sedang berupaya untuk meminta kesiapan bapak Presiden Susilo Bambang Yodoyono beserta perdana menteri PNG Michael Sumare.