Jayapura-Tingkat curah hujan yang tinggi, ditambah dengan kondisi penggundulan hutan di hulu yang mempunyai dampak tingginya tingkat erosi dari sungai, menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Kerrom tergenang air, beberapa waktu lalu. Genangan air terparah tercatat setinggi 1 meter, yang terjadi di Arso VII dan Distrik Skamto Kabupaten Kerrom. Tak hanya menyebabkan banjir, luapan air sungai Tami juga memakan 1 korban jiwa di Distrik Skamto Kabupaten Kerrom.
Kondisi topografi Distrik Skamto dan Arso memang terlihat diapit oleh 2 sungai besar, yaitu sungai Tami dan Sungai Skamto yang letaknya lebih tinggi daripada perumahan di Arso maupun Skamto. Disamping itu, melihat kondisi sungai yang tingkat sedimentasinya tinggi sehingga memungkinkan terjadinya pendangkalan-pendangkalan yang dapat menyebabkan banjir.
Akibat dari musibah banjir tersebut, bukan tidak mungkin akan ada penyakit diare karena pengkonsumsian air yang tidak steril. Untuk penanganan kesehatan, bantuan bahan makanan (bama) dan obat-obatan telah disiapkan Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kerrom, sebagai upaya penanganannya.
"Untuk penanganan kesehatan ditampat banjir terparah, Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan Pemkab setempat akan mempersiapkan penanganan kesehatan, bantuan bama maupun obat-obatan. Untuk mencegah diare, pemerintah akan menyediakan diapet ataupun aquatep untuk penjernih air.
Saya juga melihat upaya dari Ketua DPRD Kabupaten Kerrom yang sudah melakukan penyedotan sumur-sumur agar segera berfungsi kembali. Jadi hal itu, saya harap kedepan ditingkatkan agar, Pemkab bersama DRPD dan seluruh komponen masyarakat di Kerrom untuk selalu bahu-membahu dan saling membantu mengatasi masalah banjir di Kerrom," kata Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si didampingi Muspida Papua dan instansi terkait, saat mengunjungi Kantor Bupati Kabupaten Kerrom, Selasa (14/03) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Situmorang, juga menghaturkan duka cita yang sedalam-dalamnya atas bencana banjir yang menimbulkan 1 korban jiwa di Distrik Skamto Kabupaten Kerrom. Pihaknya mengajak Pemerintah Kabupaten Kerrom bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Kerrom dan masyarakat untuk bahu-membahu menangani masalah banjir tesebut.
"Banjir tahunan kali ini, adalah banjir terbesar dan terparah di Kerrom. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Kerrom, DPRD Kabupaten Kerrom dan masyarakat harus bahu-membahu menanganinya. Kami juga dari Pemprov senantiasa siap memberikan bantuan yang dapat diberikan sepanjang diperlukan, antara lain yang dibidang kesehatan, yaitu dengan memperbantukan tenaga medis untuk menjaga dampak dari banjir ini, bantuan bama, bantuan obat-obatan serta bahan-bahan lainnya untuk melayani masyarakat korban banjir," akuinya.**.