Jayapura-Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura, Prof. Dr. Bert Kambuaya, M.Ba minta kepada seluruh mahasiwa untuk tidak takut mengikuti aktivitas kegiatan belajar mengajar di kampus uncen. "Keadaan sudah pulih kembali, Senin kemarin kami sudah melaksanakan wisuda. Saya minta mahasiswa tidak takut untuk kembali beraktivitas di kampus. Karena kalau tidak salah kenapa harus takut. Justru kalau dia bersalah berarti dia takut dan kalau merasa tidak bersalah, maka para mahasiswa harus kembali beraktivitas seperti biasa lagi," ungkapnya saat diwawancarai wartawan usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menkopolhukam di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura.
Menurutnya, aktivitas belajar mengajar di kampus uncen, saat ini telah mulai aktif pada hari senin lalu. Dengan demikian, pihaknya tetap berharap agar para mahasiswa kembali mengikuti proses belajar mengajar di kampus. Kemudian apabila terdapat salah satu mahasiswa uncen yang terbukti terlibat dalam insiden Abepura, lanjutnya, hal itu akan diserahkan melalui jalur hukum penyelesaiannya. "Aktif kuliah sudah dimulai hari senin kemarin dan kami berharap agar para mahasiswa aktif ikuti kegiatan belajar mengajar. Juga apabila ada salah satu mahasiswa Uncen terlibat ya, hukum akan tetap berjalan untuk penyelesaiannya, karena itu langkah yang dia pilih," tuturnya.
Dikatakan, pada prinsipnya uncen adalah universitas negara milik pemerintah yang mendidik dan menciptakan para lulusan-lulusan terbaik, sehingga orang Papua dapat dihargai dan disegani. Selain itu, Bert mengakui bahwa selama 6 bulan terkahir sejak dirinya menjadi Rector Uncen Jayapura, pihaknya telah berupaya untuk mendoktrin para mahasiswanya agar punya kemauan belajar dan bekerja keras. "Selama 6 bulan terakhir setelah saya menjadi Rektor, saya berusaha untuk mencuci otak dari para mahasiswa saya, bahwa kita belajar keras supaya kita disegani di negara ini, karena otak dan bukan karena fisik. Kedepan kita upayakan intensitas akademis itu lebih tinggi, sehingga tidak terjadi lagi hal-hal seperti yang lalu," ungkapnya.
Menurut Bert, upaya-upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya demo-demo serupa kedepan, maka akan dilakukan penekanan kepada para mahasiswa dengan 2 upaya konkrit. Pertama, melalui upaya fisik, yaitu melakukan kosolidasi lebih jauh melalui para dekan dan pimpinan kemahasiswaan, untuk memberikan arahan-arahan secara kontinue kepada para mahasiswa, untuk tidak melakukan aktivitas maupun kegiatan yang dapat merugikan semua pihak. Kedua, melalui upaya non fisik, yaitu dengan melakukan pengaturan kembali akses pintu masuk ke kampus uncen Abepura. Lebih rinci lagi dikatakan, bahwa akan ada pemagaran, penjagaan (satpam - red) dan pengaturan arus pintu masuk kendaraan melalui 1 pintu.
Pada kesempatan tersebut, usai melakukan pertemuan dengan Menkopolhukam Bert menambahkan bahwa selain masalah insiden Abepura, dirinya juga telah mengusulkan kepada Menkopolhukam meninjau kembali aspirasi masyarakat terhadap Freeport. Hal demikian untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
"Saya juga tadi minta kepada Menkopolhukam terlepas dari apapun bahwa aspirasi masyarakat perlu diperhatikan dan perlu kita tanggapi. Freeport memang tidak harus ditutup, tapi keinginan masyarakat agar kontrak social dari perusahaan itu harus dilihat kembali. Jadi kalau ada kepentingan masyarakat yang menurut mereka belum ditampung, ini yang perlu kita tinjau kembali untuk melihat itu," tandasnya.**