Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Papua, mendorong pengadaan mesin perekaman e-KTP pada setiap
distrik di seluruh kabupaten. Hal demikian bertujuan mempercepat perekaman KTP
elektronik, yang sampai saat ini belum mencapai 50 persen.
“Memang idealnya mesinperekaman e-KTP ini harus ada pada
setiap distrik. Sehingga masyarakat tidak perlu ke ibukota kabupaten untuk
melakukan perekaman, karena posisinya terlalu jauh”.
“Makanya, kita dorong pemerintah kabupaten mulai jemput
bola, dengan mendorong masyarakat agar melakukan perekaman pada setiap kantor
distrik, seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Jayapura,” terang Kepala Dinas
Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Papua Ribka Haluk, di Jayapura, kemarin.
Dijelaskan, sampai saat ini masih ada beberapa kabupaten
yang nilai perekaman e-KTP masih sangat rendah. Diantaranya, Kabupaten Paniai
dan Dogiyai. Untuk Kabupaten Dogiyai saja, perekaman baru mencapai 0,25 persen.
Sama halnya untuk, Kabupaten Nduga, Memberamo Tengah dan
Intan Jaya, yang mana perekamannya terhambat akibat kantor catatan sipil
dirusak serta terbakar.
“Ada pula yang alat perekaman maupun servernya ternyata
sudah sudah rusak, sementara untuk mencari alat penggantinya sangat sulit
sekali. Contohnya untuk alat perekaman retina mata yang yatanya tak dijual
bebas”.
“Sehingga ini memang ini juga menjadi kendala kami dan
bupati setempat kita harap harus juga peka dengan hal semacam ini. Sebab alat
perekaman ini nilainya sangat mahal,” terangnya.
Sekedar diketahui, Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan
Sipil Provinsi Papua menyebut tingkat perekaman e-KTP di bumi cenderawasih
sampai saat ini baru mencapai sekitar 1,4 juta jiwa dari sekitar 3 juta jiwa
lebih penduduk yang ada ditanah ini.
Salah satu faktor rendahnya perekaman e-KTP diantaranya, karena
alat perekaman e-KTP yang terbatas serta tak juga dukung dengan sumber daya
manusia (SDM) pengelola yang memadainya.
“Dilain pihak, alat perekaman yang ada ini kurang juga mendapat
perhatian dari pemerintah kabupaten/kota. Sehingga mesinnya banyak yang rusak
karena kurang perawatan,” pungkasnya.