Jayapura-Asisten II Bidang Aparatur Setda Provinsi Papua, Drs. W. D. Ochmbair, Selasa (30/5) malam mewakili Penjabat Gubernur Papua, membuka pelaksanaan kegiatan Musyawarah Provinsi Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Provinsi Papua, yang bertempat di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II, Jayapura.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Inkindo, Kristian Kartika, M.Si, Anggota DPRP, Anggota MRP, Pejabat TNI/Polri, beserta para pengurus cabang Inkindo se-Papua.
Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II, mengatakan untuk menjadi seorang konsultan yang bermutu di Papua, tentu memerlukan sebuah upaya kerja keras, untuk dapat bekerja optimal serta dapat secara bersama-sama dengan pemerintah berperan membangun daerah ini.
Dikatakan, peran para konsultan di Indonesia, khususnya Papua, perlu memprioritaskan pembangunan yang berbasis kejujuran dan keinginan untuk membangun, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sebagian besar kondisi wilayah di Papua masih terbatas dan terkendala masalah infrastruktur, akibat factor geografis dan topografi Papua yang begitu sulit. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah berharap agar peran para konsultan kedepan di Papua, untuk lebih dioptimalkan, khususnya dalam upaya mengatur strategi pembangunan dan perencanaan wilayah di tanah ini.
"Para konsultan diharapkan agar memiliki kemampuan yang professional dalam upaya mengatur strategi pembangunan dan perencanaan wilayah di tanah ini, karena mengingat kondisi Papua yang sulit seperti ini, maka kedepan agar para konsultan nantinya, bahu-membahu bersama-sama dengan pemerintah membangun provinsi ini, menuju kemakmuran," paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Inkindo, Kristian Kartika, M.Si, mengatakan pelaksanaan musyawarah kali ini, dirasakan penting dalam rangka mempererat tali silahturahmi dan penyampaian pendapatan antara pengurus cabang dan daerah, juga sebagai jembatan pemikiran pengembangan kinerja Inkindo yang dituangkan dalam ide-ide pemikiran cemerlang.
Menurutnya, pelaksanaan Musprov kali ini, berbarengan dengan pelaksanaan pembangunan dalam konteks Otsus di Papua, yang merupakan sebuah jembatan dan inisiatif dari Pemerintah Pusat, agar dilaksanakan pembangunan di Papua, untuk dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Sehingga demikian, lanjutnya, keberadaan Otsus ditengah-tengah kehidupan masyarakat Papua adalah satu hal yang patut disyukuri, karena hadirnya Otsus, bertujuan memotivasi seluruh masyarakat Papua, membangun di tanah ini, sesuai dengan karakter dan SDM dari masyarakat Papua itu sendiri.
Dikemukakan, dengan digelarnya musyawarah ini, maka diharapkan agar dapat terpilih seorang pemimpin terbaik, yang secara bersama-sama dan dengan para pengurus cabang di seluruh Papua, serta bahu-membahu bermitra dengan Pemerintah Daerah, membangun daerah Papua menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Inkindo Papua, Ir. Freddy Harman dalam sambutannya mengaku, pelaksanaan Musprov Inkindo sebenarnya harus dilakukan pada bulan Februari 2006 lalu. Namun, akibat adanya tarik ulur calon Ketua Umum Inkindo Papua, maka pelaksanaan Musprov baru dapat dilaksanakan pada hari ini
Freddy juga menyoroti adanya keinginan dari sejumlah anggota Inkindo yang meminta agar calon ketua umum yang mengikuti Musda harus orang Papua asli.
Menurut Freddy, konteks hak kesulungan yang bagi orang asli Papua dalam konteks UU Otsus, belum masuk pada AD/RT Inkindo. Terkait dengan itu, pihaknya meminta agar MRP dan DPRP membuat satu Perdasi yang mengkhususkan hal itu. Selain itu, pihaknya meminta kepada para pengurus untuk dapat mengusulkan peraturan dan ketentuan mengenai persyaratan itu pada pelaksanaan MUNAS Inkindo nanti.
Dalam kesempatan tersebut, Freedy tetap berharap agar pelaksanaan Musprov dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pihaknya berharap agar, pelaksanaan Musprov berjalan dengan adil, demokratis dan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.
"Saya berharap kita semua bersama-sama dapat membangun tanah ini, dengan profesionalisme kinerja untuk menjadi seorang konsultan yang handal dan adil dalam bertindak," paparnya.**