Jayapura-PENYEBARAN HIV/AIDS melalui narkoba dan penggunaan alat suntik (napza) di Papua masih minim, namun lebih lebih banyak disebarkan melalui kontak seksual.
Kepala Pelaksana Harian Badan Nakotika Papua, Dr. Purwo Atmodjo kepada wartawan di Jayapura, Kamis, mengakui, hingga saat ini baru tercatat enam pengguna narkoba yang terjangkit HIV/AIDS dan seorang di antaranya telah wafat.
Padahal di Indonesia tingkat prevalensi HIV/AIDS yang diakibatkan injecting drugs users (IDUs) mencapai 50,1 persen. Walaupun masih minim, namun kedepan tidak tertutup kemungkinan akan makin banyak pengindap HIV/AIDS yang di akibatkan napza sehingga diharapkan dengan peran serta berbagai pihak maka hal itu dapat dicegah, katanya.
Saat ini United Nations on Drugs and Crime (UNODC), salah satu badan PBB yang menangani masalah narkoba, lebih memfokuskan ke anak-anak. Sesuai tema dalam rangka "hari anti narkoba internasional (HANI)" yang akan di peringati 26 Juni mendatang karena anak-anak adalah element masyarakat yang paling rentan terhadap bahaya narkoba yang destruktif.
"Karena itu BNP Papua dalam rangka HANI bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Nasional Papua, melaksanakan penyuluhan tentang dampak narkoba kepada para pelajar dan pemuda," kata Dr.Purwo.
Untuk tahun ini, tema anti Narkoba yang diangkat oleh UNODC adalah Children and Drugs, dengan sub tema Drugs are not Child?s play. Tema ini diangkat, karena anak-anak adalah elemen masyarakat yang paling rentan terhadap bahaya Narkoba yang destruktif. Anak-anak juga kerap kali menjadi korban dari peredaran gelap Narkoba.
Oleh karena itu, sasaran kampanye Narkoba saat ini adalah para orang tua, anggota keluarga, kerabat, kawan , tetangga, guru, pekerja social, wartawan, para politisi dan LSM yang diharapkan dapat mengawasi dan ?berbuat sesuatu? demi kepentingan anak-anak atau para generasi muda.
Purwoatmodjo mengatakan, BNP Papua bersama instansi Pemerintah/TNI/Polri/Swasta dan LSM serta masyarakat luas, akan menggelar beberapa kegiatan untuk memperingati HANI 2006, dengan tujuan untuk membangkitkan kewaspadaan terhadap permasalahan Narkoba yang melanda bangsa Indonesia. Rangkaian acara tersebut, lanjutnya, berupa pemasangan spanduk anti Narkoba baik dari BNP Papua, DPD Granat maupun instansi pemerintah dan swasta, penyuluhan Narkoba yang dilakukan oleh BNP Papua, Biro Bina Mitra Polda Papua bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Papua dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua, serta menggelar gerak jalan santai PNS, anggota TNI/Polri dan masyarakat yang akan diadakan pada tanggal 23 Juni 2006 mendatang.
Dikatakan, pada puncak acara peringatan HANI, yakni tanggal 26 Juni 2006, BNP bersama-sama dengan Badan Narkotika Kabupaten/Kota, Abepura dan Sentani, bekerja sama dengan Polda, Polresta Jayapura, akan turun kejalan membagikan selebaran dan mengajak masyarakat berpartisipasi dengan menyalakan lampu kendaraan, sebagai bentuk kepedulian. **