Jayapura-Tim Pansus Dewan Perwakilan Daerah aspirasi ?M? seperti yang selalu didengungkan oleh lembaga Dewan Adat Papua (DAP) selama ini, bukan berarti merdeka untuk melepaskan diri dari Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Aspirasi ini, menurut DPD, akibat adanya rasa ketidak sejahteraan dan ketidakpuasan. Namun ditujukan pada rasa maupun keinginan untuk merdeka sebagai manusia bebas di tanahnya sendiri dan tidak selalu menuju pada upaya melepaskan diri dari NKRI.
Ketua Tim Pansus DPD ? RI, Ir. Edwin Kawilarang mengatakan pandangan Tim Pansus DPD RI, terkait dengan DAP yang identik dengan aspirasi ?M?, bukan berarti upaya untuk melepaskan diri dari NKRI. Aspirasi ?M?, yang selalu diaspirasikan oleh DAP, merupakan satu betuk rasa ketidakpuasan yang menyebabkan kefrustasian, hingga berujung pada rasa ingin merdeka sebagai orang yang bebas ditanahnya sendiri.
Model aspirasi seperti ini, lanjutnya, tentu bukan upaya untuk melepaskan diri dari NKRI, tetapi satu aspirasi yang seharusnya diperhatikan oleh Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara pemerintahan.
?Setelah kami bicara dengan DAP kemarin, hubungannya baik saja. Jadi kan sebetulnya, orang yang suaranya tidak terdengar malah kemudian diancam dan diteror, sehingga ketakutan ya akhirnya keluar frustasinya mau ?M?, padahal ?M? itukan, bukan mau keluar dari NKRI. ?M? kan bisanya, saya mau merdeka sebagai manusia di tanah Papua, bukan lainnya,? papar Edwin kepada wartawan, Selasa(27/06)
Edwin menyarankan, guna mengharmonisasikan hubungan baik antara DAP dan Pemerintah Daerah, maka Gubernur, unsure Muspida Papua beserta seluruh pejabat pemerintahan di Papua, perlu untuk sesekali duduk satu meja dengan DAP, dan mendengarkan aspirasi mereka, dalam konteks pembangunan yang mensejahterahkan rakyat. Karena melalui langkah yang ditempuh ini, lanjutnya, akan terjalin rasa kepercayaan yang tinggi diantara kedua pihak. Sehingga secara bersama-sama dapat bekerja sama membangun tanah ini kedepan, menuju kemakmuran.
?Jadi, kami sarankan alangkah baiknya Gubernur dan Muspida beserta jajarannya, menyediakan waktu, bertemu dengan DAP, untuk mendengarkan versi yang berbeda. Karena niat yang baik ini, dapat memberikan manfaat bagi, terjalinnya hubungan yang baik dan rasa saling percaya antara DAP dan Pemda, untuk kemudian bersama-sama bergandeng tangan membangun tanah ini kedepan menuju kemakmuran,?ujarnya.