Jayapura-Menkokesra Abdurizal Bakrie mengatakan, anggaran infrastruktur untuk menghubungkan jalan di seluruh kabupaten, distrik maupun antar kecamatan se - Provinsi Papua, untuk tahun anggaran 2006 ini, berjumlah sekitar Rp. 12 trilyun yang bersumber dari dana Dekonsentrasi, Otonomi Khusus (Otsus) dan dana pendukung lainnya.
Menkokesra Optimis dengan adanya perhatian dari Pemerintah Pusat yang didukung oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Papua, maka pembukaan jalan di Papua, dapat benar-benar terwujud, untuk mendukung terbukanya isolasi daerah, peningkatan perekonomian rakyat dan percepatan pembangunan daerah.
?Jadi bisa dibayangkan dana di Papua selama 3 tahun terakhir ini sebesar Rp. 26 trilyun. Sedangkan untuk tahun ini saja anggaran infrastruktur sebesar Rp. 12 trilyun yang bersumber dari dana Dekon, Otsus dan lainnya. Ini besar sekali, sedangkan bekerja itu juga cepat sekali. Jadi sangat bisa untuk pembukaan jalan di seluruh Papua, dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian rakyat dan pembangunan daerah,? demikian dikatakan Menkokesra, saat diwawancarai wartawan, Rabu (28/6), di VIP Room Bandar Udara Sentani Jayapura, usai mengecek kesiapan kedatangan Presiden di Wamena dan Yahukimo.
Dalam kesempatan itu, Ical nama sapaan akran Menkokesra, mengatakan bahwa pemerintah telah membuka jalan darat dari Wamena - Kurima dengan biaya pembangunan jalan sebesar Rp. 5 milyar dengan panjang jalan sejauh 15 kilometer. Ini menurutnya, merupakan satu penghematan yang luar biasa, ?karena kalau kita kerjakan dengan kontraktor itu untuk jalan sepanjang 1, 6 kilometer besaran dananya Rp. 5 milyar. Jadi, cukup besar sekali kan penghematan yang dilakukan, namun tentu jalannya belum diaspal,? paparnya.
Menkokesra menjelaskan, sejak pertama kali masa tanggap darurat terjadi di Yahukimo, pemerintah telah mengirimkan pasokan bahan makanan yang cukup didaerah itu. Pemerintah melihat penyebab terjadinya kekurangan pangan disana (Yahukimo ? red), dikarenakan bahwa kabupaten pemekaran itu berada di daerah terisolir dan berlokasi daerah pegunungan. Hingga untuk dapat sampai kesitu, maka harus melalui angkutan udara, dan itu tentu memerlukan anggaran yang besar, sehingga terjadilah kelaparan, kurang pangan, orang sakit dan juga sebagainya.
Karena itu, lanjut Ical, pembukaan jalan di Yahukimo perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan di sana. Menkokesra juga sudah memerintahkan tim interdep di Wamena, untuk segera membuka jalan darat dari Kurima ? Tangma ? Dekai. Sehingga dapat menunjang kehidupan dan aktivitas perekonomian masyarakat Yahukimo.
?Jadi, saya sudah memerintahkan juga kepada tim interdep untuk segera membuka jalan dari Kurima sampai dengan Tangma. maka dari Tangma akhirnya sampai ke Dekai. Itu kita lihat nanti bahwa dengan terhubungkan jalan itu, ekonomi bisa berkembang,rakyat bisa bertumbuh dan menjalani kehidupan dengan baik. Kemarin saja kita lihat, belum ada seminggu jalan dibuka, dari Wamena ke Kurima sudah di buka, saya lihat disana sudah mulai ada angkutan orang maupun barang. Jadi pasti kan ekonomi dapat berkembang,? yakinnya.
Menurut Menkokesra, untuk kelistrikan, pemerintah beberapa waktu lalu, telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) percobaan, yang sudah selesai pengerjaannya di Korubun dan Kurima. ?Kemarin saya hidupkan waktu percobaan, kemudian listriknya sudah jalan dan sudah menyala. Lalu kemudian setelah ini kita akan bangun PLTMH di 17 titik agar mereka mempunyai listrik,? ujarnya.
Selain itu, telah disediakan air bersih bagi masyarakat di Tangma, yang bersumber dari mata air. Air bersih tersebut hingga kini telah disebarkan dipemukiman-pemukiman penduduk.
Sedangkan untuk bidang pertanian, masyarakat telah diajari cara menanam yang bukan hanya dengan menggunakan linggis, tetapi dengan menggunakan cangkul dan sebagainya. ?Kita sudah memberikan bibit kepada rakyat, kita juga sudah lihat tanaman percontohannya dan ada yang sudah besar sekali. Kita juga akan datangkan kambing untuk beternak daging dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat dan kuda untuk mendukung pengangkutan yang tentunya jauh lebih murah. Kuda-kuda itu akan dimbil dari dari Merauke dan kambing dari Nusa Tenggara Barat dalam waktu dekat,? ujarnya.
Untuk pendidikan, tambahnya, pemerintah sebelumnya telah memberikan insentif kepada para guru yang akan betugas di Yahukimo. ?Nah, kemarin saya periksa di Yahukimo, guru-guru sudah mulai kembali dari Wamena menuju ke Kurima Yahukimo. Karena kita sudah sediakan jalan, maka mereka nantinya tidak perlu mengambil gaji di Wamena. Nanti akan diantarkan ke sekolah dan setelah gaji diantarkan kesekolah mereka sekarang kita buatkan rumah disekitar situ, kita juga masukan listrik disitu. Sehingga dengan adanya berbagai fasilitas ini, kita harap penuntasan masalah pendidikan di Yahukimo akan dapat teratasi,? harapnya.**