JAYAPURA-Secara kuantitatif, kelembagaan koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat terus menunjukan perkembangan. Dalam data terakhir Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (PKM) Provinsi Papua, di tahun 2005 menunjukan adanya perkembangan sebanyak 1.601 unit, dengan perincian koperasi aktif sebanyak 912 unit (57 persen) dan koperasi tindak aktif sebanyak 689 unit (43 persen).
Dari data ini juga menunjukan bahwa koperasi di Papua telah beranggotakan sebanyak 135.529 orang, dengan permodalan mencapai Rp. 92 milyar, sisa hasil usaha senilai Rp. 8 milyar dan penyerapan tenaga kerja hingga 1.551 orang.
Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si mengatakan, peningkatan kuantitatif dan kualitas koperasi di Papua, telah dilakukan oleh pemerintah melalui program prioritas pemberdayaan ekonomi rakyat, sehingga terwujudnya koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berkualitas dan sebagai solusi dalam mengatasi pengangguran serta kemiskinan di tanah Papua.
Menurut Gubernur, berdasarkan uraian itu, maka pemberdayaan koperasi yang bertumpu pada kepentingan ekonomi angggota, dapat meningkatkan dan mensejahterahkan masyarakat, karena masyarakat lokal didalam hal ini, dilibatkan sebagai ?pemain? dan bukan ?penonton?.
Situmorang, disela-sela upacara peringatan Hari Koperasi ke ? 59 di, Halaman Kantor Bupati Kerrom, Rabu (12/7) menuturkan, UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus bagi Papua, mengamanatkan bahwa Provinsi Papua diberikan perlakuan khusus untuk dapat maju mengejar ketertinggalan pembangunan, akibat dari adanya kebijakan yang kurang berpihak terhadap masyarakat Papua.
Disamping itu, kaitannya dengan penguatan koperasi, kata Situmorang, Pemerintah Provinsi Papua telah berupaya dengan segala dana dan daya memberikan perkuatan perkoperasian, yang diantaranya meliputi pemberian bantuan pengolahan Cacao di Kabupaten Jayapura kepada 2 koperasi dengan nilai bantuan sebesar Rp. 921.751.000,-;
Kemudian, menyumbangkan Sowmil koperasi kepada salah satu perkoperasian Kabupaten Jayapura, dengan nilai bantuan sebesar Rp. 358.000.000,-; peralatan pengolahan kopi di Kabupaten Jayapura kepada 1 koperasi dengan nilai tunai sebesar Rp. 410.000.000; dan perkuatan modal kerja agribisnis kepada 8 koperasi sebesar Rp. 6.500.000.000,-.
Disamping itu, Pemerintah Provinsi Papua juga memberikan perkuatan dana bergulir subsidi BBM bagi 333 koperasi sebesar Rp. 36.000.000.000,-; pembangunan mini market sebanyak 3 koperasi di Kabupaten Jayapura, Yapen dan Kota Jayapura dengan nilai sebesar Rp. 1.501.400.000,-; pembangunan TPK Koperasi 14 unit di 8 kabupaten/kota sebesar Rp. 1.000.800.000,- pembangunan 4 unit gudang penampungan karet oleh koperasi dan peralatan di Boven Digoel dengan nilai tunia sebesar Rp. 272.000.000,-; dan modal kerja penampungan karet RP. 1.000.000.000,-.
Diakui Gubernur, bahwa memberdayakan ekonomi masyarakat melalui koperasi, bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh sebab itu, program pemberdayaan koperasi akan dilaksanakan secara bertahap, terpadu, terarah dan kontinyu oleh pemerintah. ?sebab saya yakin dengan semangat koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong, maka program pemberdayaan koperasi akan berhasil, apalagi jika ditunjang oleh tekad dan niat baik masyarakat, gerakan koperasi, khususnya para pengelola koperasi,? harapnya.**