Pemerintah akan menambah anggaran Rp 60 miliar tahun ini untuk membangun sistem peringatan dini atau (early warning system) tsunami tahun ini.
”Akan kita masukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2006,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi, Sofyan Djalil, seusai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jakarta, kemarin.
Sofyan mengatakan tambahan anggaran itu akan digunakan untuk membeli peralatan seismik monitoring, pengukur ombak, monitor aceanografik, monitor deformasi, dan tsunami modeling.
Pemerintah, kata Sofyan, menganggarkan Rp 1,2 triliun untuk membangun peringatan dini tsunami selama empat tahun. Pembelian peralatan sistem peringatan dini tsunami dianggarkan dalam APBN 2006 hingga 2009. Namun, Presiden memutuskan mempercepat seluruh pembelian peralatan ini hingga selesai 2008. ”Karena dipercepat, maka tiap tahun anggarannya diperbesar,” ujarnya.
Menurut Sofyan, dengan pembangunan sistem peringatan dini tsunami ini, Badan Meteorologi dan Geofisika dapat menyampaikan informasi adanya tsunami kurang dari lima menit sejak gempa terjadi.