Karantina Pertanian mempunyai peran yang sangat penting, dimana tugas pokoknya adalah usaha untuk melindungi kekayaan sumber daya alam, khususnya melindungi pertanian dari ancaman serangan organisme pengganggu tumbuhan dan hama penyakit hewan yang membahayakan produksi pertanian dan juga kesehatan manusia.
Berkaitan suksesnya fungsi dan tugas pokok Karantina Pertanian kedepan, maka sangat diperlukan dukungan instansi terkait dilingkungan Pemerintah Daerah, dalam mencegah masuk dan tersebarnya organisme penggangu tumbuhan berbahaya dari luar ke wilayah Papua.
Hal itu, dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Dr. Abraham Werimon, M.Sc saat membacakan sambutan Gubernur Papua, disela-sela acara sosialisasi karantina pertanian daerah, di Aula Hotel Muspagco, Senin (7/8).
Dikatakan pula, peranan Karantina Pertanian (hewan dan tumbuhan) sangat penting karena ikut membantu pembangunan di bidang agribisnis diwilayah Indonesia yang kaya akan
hasil alam dan perlu dijga kelestariannya.
Berkaitan dengan pelaksanaan sosialisasi, Gubernur berharap dapat menumbuhkan pengertian yang mendalam dikalangan petugas karantina, khususnya para mahasiswa,
pelajar, para dosen dan masyarakat luas, sehingga kekayaan alam didaerah ini dapat dilindungi. Demikian halnya diharapkan agar hasil produksi pertanian dapat meningkat
dan kesehatan hewan maupun manusia dapat terjamin.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Jayapura, David D. Suweny, SP, selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan mengatakan, pelaksanaan sosialisasi tersebut, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat umum dalam memahami tugas pokok Karantina Pertanian yang berupaya mencegah masuknya berbagai jenis organisme berbahaya yang mengancam kelestarian hidup tumbuhan, hewan maupun manusia.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi semacam ini akan terus digalakkan untuk suksesnya tugas dan pokok yang diemban Karantina Pertanian. “Jadi pelaksanaan sosialisasi ini
jelas tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pentingnya tugas yang diemban karantina dalam upaya mencegah masuknya organisme berbahaya dari negara lain.
Kami juga akan terus mengalakkan sosialisasi ini, demi suksesnya pelaksanaan encegahan terhadap masuknya organisme berbahaya di Papua dari negara tetangga,” aku Suweny.**