Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua mengingatkan para pelatih 37 cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, agar memiliki program konkrit untuk dapat membawa atletnya menyumbangkan medali.
Para pelatih dan asistennya juga dituntut memiliki perencanaan periodesasi latihan yang jelas serta terstruktur.
Dengan demikian, kemampuan atletnya tersebut diharapkan mampu berkembang dan mencapai puncak prestasi saat iven empat tahunan itu dihelat, Oktober 2021 mendatang.
“Ya kalau pelatih tidak bisa meraih prestasi bersama atletnya lebih baik stop lagi menjadi pelatih kedepan,” kata Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya di Jayapura, lewat telewicara pada bimbingan teknis (Bimtek) bagi pelatih dan asisten pelatih cabang olahraga yang masuk dalam program Puslatprov proyeksi PON XX 2021 Papua, di Jayapura.
Menurut dia, KONI Papua sudah membuat pemetaan program untuk kesiapan atlet menuju PON XX 2021 mendatang.
KONI Papua juga memiliki target untuk menghantarkan kontingen bumi cenderawasih, duduk dalam lima besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 mendatang.
Namun demikian, tanggung jawab itu juga menjadi beban yang mesti dipikul para pelatih, sebagai pihak yang membina dan mengatur atlet untuk meraih juara.
Sementara, Pemateri Pusatlaprov Papua Paulus L Pesurnay, mengatakan seorang pelatih wajib memiliki motivasi untuk melahirkan seorang atlet berprestasi.
Sementara untuk bisa mewujudkannya, seorang pelatih wajib menerapkan 10 prinsip latihan.
Diantaranya pembebanan yang progresif, pembinaan jangka panjang, pembinaan dengan periodesasi dan hubungan optimal fisik, penapan tehnik kecabangan olahraga, taktik cabang olahraga dan peningkatan intelektual, termasuk di dalamnya pembinaan psikologi terutama kemauan keras.