Pemerintah Provinsi Papua mulai menggulirkan wacana pemindahan pusat pemerintahan dari kawasan Dok II, ke Koya Timur, Distrik Muaratami, Kota Jayapura.
Rencana tersebut diperkuat dengan adanya peninjauan ke kawasan pemerintahan yang baru di Koya Timur, oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bersama jajaran, Rabu (30/9/2020) petang.
Rencananya Kantor Gubernur Papua yang baru itu akan berdiri di atas lahan seluas 384 hektar. Termasuk kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta rumah dinas ASN.
“Targetnya rencana besar ini akan dimulai pada 2021 mendatang. Diupayakan supaya pembangunannya bisa rampung sebelum akhir masa jabatan Gubernur Lukas Enembe,” terang Penjabat Sekda Papua Doren Wakerkwa, usai peninjauan tersebut.
Doren meminta dukungan semua pihak agar pekerjaan besar itu bisa terwujud. Sebab merupakan janji kampanye Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wagub Klemen Tinal dulu.
Dimana wacana ini lahir karena melihat kondisi pusat pemerintahan di Kota Jayapura saat ini yang semakin padat dan tak memadai lagi.
“Yang pasti mulai tahun depan sudah akan dilakukan kajian, rancang bangun dan semua perencanaan segera disiapkan Dinas PUPR. Kita dalam waktu dekat akan membahas berkaitan dengan masalah AMDAL-nya, kemudian menentukan pembayaran dan penyelesaian tanah, dan diupayakan semuanya secepatnya rampung,” terangnya.
Kepala Dinas PUPR Papua, Girius One Yoman memastikan gedung kantor Gubernur Papua yang nantinya dibangun di Koya Timur, bakal menjadi gedung yang paling megah di Indonesia.
Hal itu tak sulit untuk diwujudkan mengingat sudah sekian banyak venue kelas internasional yang dibangun untuk PON XX 2021.