Air Danau Sentani diipastikan tak lagi menjadi menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Jayapura dan sekitarnya.
Keputusan ini disampaikan Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Kamis.
Menurut ia, PDAM Jayapura cukup realistis dengan keputusan itu sebab pemanfaatan air Danau Sentani sebagai alternatif penyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat, membutuhkan pembiayaan yang sangat tinggi (high cost).
“Dengan demikian Danau Sentani kini tak lagi jadi fokus dalam penambahan kapasitas air bersih bagi masyarakat”.
"Intinya kami tidak akan memanfaatkan air itu sebanyak-banyaknya. Sebab Danau Sentani ini biayanya tinggi dimana selama satu jam menjalankan mesin pompa saja, dibutuhkan BBM yang cukup lumayan, yang mana jika dihitung dalam rupiah bisa mencapai Rp2 juta,” kata ia.
Oleh karena itu, nantinya sifat penggunaan air Danau Sentani bakal digunakan untuk menambah kebutuhan puncak.
Sementara PDAM Jayapura akan mencari sumber air baru, meski patut diakui bahwa hal itu merupakan inisiatif yang sangat lambat.
“Tapi keterlambatan ini ada hikmahnya, sebab pada 2018 Balai Wilayah Sungai telah membangun tempat pengambilan air dari Danau Sentani yakni di batas Kota Jayapura,” kata ia.
Kendati demikian, air yang diambil dari Danau Sentani ini nantinya juga bakal disalurkan ke tempat penampungan yang dibangun di Jalan Alternatif Waena baru untuk didistribusikan ke bak-bak penampungan lainnya.
“Tapi untuk hal ini kita masih menunggu dibangunnya water treatment oleh pemerintah, sehingga diprediksi baru dapat dimanfaatkan pada 2022,” pungkasnya.