Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu(23/8) malam, di Hotel Mulia Jakarta pada acara dalam dialog dengan peserta ASEAN Leadership Forum, yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. .Acara dialog ini dipandu langsung oleh pimpinan ASEAN 100 Forum, Timothy Ong dari Brunei Darussalam. “Jika kita melihat ke masa lalu, nantinya sampai dengan tahun 2020 ASEAN akan menjadi masyarakat sosial dan budaya, masyarakat ekonomi, masyarakat ASEAN yang aman.” Untuk mencapai hal itu, lanjut Presiden, “Kita harus bekerjasama dan mempersempit kesenjangan pembangunan di antara negara-negara anggota. Agar tercapai keberhasilan rencana itu, kita harus memparalelkan semua program itu di semua lini,” katanya.
Presiden SBY menyinggung soal pentingnya perdamaian dunia, dengan mengatakan perlunya dilakukan secara dialogis, negosiasi dan di plomasi daripada berkonfrontasi. “Kita harus membangun mekanisme yang berkaitan dengan setiap konflik yang terjadi di dunia, dan mencari solusi perdamaian yang terbaik bagi semua. Lebih bagus kita menyelesaikan persoalan secara terus menerus daripada membiarkan jatuhnya banyak korban,” kata SBY menjawab pertanyaan salah seorang peserta, soal peran Indonesia dan ASEAN terhadap penyelesaian konflik antar negara.
“Setiap negara harus menghormati etika perdamaian, dan hukum internasional dan harus menjadi bagian dari solusi untuk menjaga perdamaian dunia. Dalam kaitan ini ASEAN akan ikut menjadi bagian untuk terlibat dalam penyelesaian konflik, dengan berkontribusi melalui badan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan melakukan komunikasi dan diplomasi langsung. Meskipun kadang-kadang konflik itu sulit dipecahkan, tetapi kita akan tetap terlibat dalam usaha menyelesaikan konflik. Bagi saya, walaupun konflik itu kadang sulit diselesaikan, tapi saya yakin pasti akan selalu ada jalan keluarnya,” tambah Presiden SBY.
Hadir mendampingi Presiden SBY dalam forum ini antara lain Menlu Hassan Wirajuda, Seskab Sudi Silalahi,Ketua Kadin MS.Hidayat, Ketua BKPM M.Lutfi, Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Staf Ahli Presiden, Yenni Wahid. Tampak pula Perdana Menteri Timor Leste Ramos Horta, yang akan menyampaikan materi pada hari kedua ASEAN Leadership Forum, Kamis (24/8).