Kabar tak sedap sempat beredar lewat sms berantai dan media sosial, di Kota Jayapura dan sekitarnya, pada Senin (24/5/2021), yang menyiarkan kematian Gubernur Papua Lukas Enembe dalam perawatan tim dokter.
Menyikapi hal demikian, Juru Bicara (Jubir) Gubernur Papua, M. Rivai Darus angkat bicara dan menyebut pesan di media sosial tersebut adalah hoax (kabar/berita bohong).
Kepada pers, Selasa (25/5/2021) di Jayapura, Jubir Rivai tegas meminta agar masyarakat, tak perlu membagikan atau menyebarluaskan kembali pesan maupun berita tak jelas tersebut.
Sebab jika diteruskan, maka secara tak langsung yang bersangkutan ikut menyebarluaskan hoax.
“Saya minta jika menerima pesan tak jelas sumbernya masyarakat jangan membagikan. Supaya hoax itu tidak terus beredar ke yang lainnya karena bisa menimbulkan kepanikan serta lainnya,” kata ia.
Dia berharap segala bentuk kabar bohong (hoax) yang bertendensi atau menyudutkan serta bernuansa provokatif, agar diperangi bersama-sama (pemerintah dan masyarakat).
Sebab Gubernur Lukas dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan imbauan dan ajakkan kepada masyarakat agar selektif serta menyaring semua informasi yang diterima.
“Sehingga kita jadi masyarakat yang tidak mudah menerima dan menyebarkan pesan elektronik yang belum tentu mengandung kebenaran. Intinya jika ingin mengetahui sejumlah perkembangan, ada baiknya lewat media elektronik resmi Pemprov Papua atau yang terverifikasi dewan pers. Sehingga info yang dibaca itu kredibel dan bukan hoax,” tegasnya.
Diketahui, Gubernur Lukas Enembe saat ini sedang menjalankan perawatan dan pengobatan di Singapura.