Menyikapi penangkapan terhadap 17 orang nelayan asal Jayapura oleh pihak Pemerintah PNG, pekan lalu, Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng, minta kepada instansi terkait untuk segera melakukan sosialisasi batas-batas perairan Papua – PNG, untuk menghindari terjadinya penangkapan terhadap para nelayan asal Jayapura.
Sekda juga berharap agar ada pertemuan antara Pemerintah RI – PNG, untuk menentukan batas-batas wilayah perairan di kedua negara ini. Hal dituturkannya, saat diwawancarai wartawan, di Kantor Gubernur Dok II, Jayapura. Menurut Andi Baso, sosialisasi batas wilayah kepada para nelayan, sangat diperlukan, guna mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak lagi. “Jadi saya pikir memang perlu ada sosialisasi, khususnya juga ada
pertemuan antara dua negara ya supaya menentukan batas-batas wilayah perairan itu. Karena kalau tidak akan ada nelayan yang ditangkap terus menerus. Juga bisa jatuh korban lebih banyak, kan para nelayan tidak paham batas administrasi atau batas negara dan sebagainya,” ujarnya.
Berkaitan dengan upaya pembebasan ke – 17 nelayan asal Jayapura yang ditahan di Vanimo, kata Sekda Andi Baso, saat ini pihak Pemerintah Indonesia melalui Konsulat RI di Vanimo sedang melakukan penjajakan. Namun, hingga saat ini diakuinya, belum ada informasi mengenai kejelasan nasib ke – 17 nelayan itu. Akan tetapi, pihak Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Perbatasan dan Kerja Sama Daerah Provinsi Papua bekerja sama dengan Konsulat RI di Vanimo, akan secara kontinue (berkelanjutan – red)
melakukan rekonsiliasi, guna memulangkan para nelayan yang ditangkap itu. “Konsulat kita disana saat ini sedang berkoordinasi dengan Pemerintah PNG, bagaimana untuk proses selanjutnya. Hanya memang kita belum mendapatkan informasi mengenai nasib ke – 17 orang ini. Tapi kita akan terus berupaya melalui intansi terkait dan bekerja sama dengan Konsulat di sana akan berupaya memulangkan mereka melalui rekonsiliasi,” akunya. Andi Baso dalam kesempatan tersebut mengungkapkan keprihatinannya yang
mendalam atas kejadian penangkapan itu. Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap agar lembaga maupun instansi terkait yang ada dalam waktu dekat, segera mengambil upaya-upaya dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan mendasar kepada para nelayan, terkait dengan masalah batas-batas perairan yang tidak boleh dimasuki para nelayan Indonesia.
“Ya paling tidak harus ada pedoman bagi para nelayan ini saat menangkap ikan. Dan sepertinya ini yang harus diupayakan lebih lanjut oleh semua lembaga dan instansi yang terkait dengan masalah perbatasan. Supaya nelayan-nelayan kita tidak lagi terjerumus secara terus-menerus dan tidak ada lagi nelayan yang ditangkap,” ucapnya Andi Baso berharap.