JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan terbangunnya sinergi bersama seluruh media massa di wilayahnya, guna menangkal peredaran hoax (berita bohong) yang berpotensi menimbulkan perpecahan dan konflik.
“Sinergitas antara Pemerintah Provinsi Papua dan media sudah terbangun baik kan selama ini”.
“Tapi saya rasa perlu ditingkatkan lagi atau diefektifkan kembali untuk menghalangi semakin berkembangnya berita maupun informasi salah (hoax) tentang Papua,” kata Asisten II Setda Papua, Muhammad Musa’ad pada pertemuan Pemerintah Provinsi Papua dengan Pimpinan Redaksi (Pimred) media cetak, elektronik dan online di Aula Kantor Diskominfo Papua, Selasa (12/4/2022).
Meski mengaku sulit membendung hoax, Musaad menyerukan agar semua pihak (termasuk media massa) tak boleh kalah dengan informasi miring yang berkembang dan tidak berdasarkan fakta maupun kaidah yang semestinya.
“Sebab kebenaran tidak boleh kalah dengan ketidakbenaran. Kebenaran itu jadi penting dan kita harus menyuarakan kebenaran. Sehingga kegiatan pertemuan dengan pimpinan media di Jayapura ini penting sekali untuk sama-sama menyuarakan kebenaran tentang Papua,” tegas Musaad.
Senada disampaikan Juru Bicara Gubernur Papua, Rifai Darus, yang pada kesempatan itu bertindak sebagai narasumber.
Menurut ia, sejak Januari 2022 lalu, ada sebanyak 100 berita bohong atau hoax terkait Gubernur Papua, Lukas Enembe, ditemukan beredar di media sosial (Medsos).
Artinya, penyebaran berita hoax di Papua saat ini tidak lagi hanya soal keamanan dan kedaulatan saja, tetapi sudah mulai menyasar orang nomor satu (gubernur).
“Contohnya berita hoax yang muncul di April 2022 yang mengatakan kondisi Gubernur Papua, Lukas Enembe sedang sakit parah. Padahal semalam gubernur sedang bertemu dengan anggota DPR Papua yang akan menyerahkan aspirasi masyarakat tentang pemekaran," ujarnya.
Berita bohong terkait Gubernur Papua sebelumnya juga muncul di Februari tentang independent papuan movement dan Maret terkait syukuran atas kemenangan Lukas Enembe jadi Ketua DPD Partai Demokrat Papua.
"Tim kami selalu memantau hal-hal ini dan siap mengklarifikasi dengan memberikan informasi yang sebenarnya," ujarnya.
Oleh karena itu, tambah ia, Gubernur sangat menginginkan peran mediadalam menangkal berita-barita bohong di Papua.
"Saya percaya hanya teman-teman jurnalis yang dapat dipercaya dalam menyampaikan informasi yang positif dan kita pun sudah siap untuk berperang melawan hoax," katanya.
Diketahui, pertemuan Pemprov Papua dengan Pimpinan Redaksi media massa di Jayapura tersebut, digagas oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Jeri A. Yudianto.
Kegiatan tersebut akan dilanjutkan dengan pertemuan bersama wartawan se Jayapura yang dijadwalkan pada, Rabu esok. ***