Akibat gempa tektonik yang memporakporandakan Kota Nabire, mengharuskan pemerintah kabupaten tersebut, harus bekerja keras mencari dana, guna melakukan rehabilitasi kerusakan-kerusakan yang di akibatkan gempa.
Sebagai tindak lanjut Pemda kabupaten Nabire pasca gempa, Selasa (27/4) kemarin Bupati Nabire, Drs A.P Youw melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Papua guna melaporkan kondisi pasca gempa dan sekaligus meminta petunjuk gubernur terhadap pelaksanaan pembangunan (rehabilitasi) kota singkong tersebut.
Bupati Nabire, Drs A.P. Youw saat jumpa pers, usai bertemu dengan Gubernur Papua mengatakan, perbedaan jumlah kerugian akibat gempa melalui perhitungan Tim Satkorlak Provinsi Papua, dengan laporan bupati tidak menjadi masalah, sebab taksiran kerugian yang disampaikan Bupati pada saat kunjungan Presiden sebesar Rap1,5 triliun merupakan taksiran kasar pada saat itu dan yang dilakukan oleh Satkorlak Provinsi Papua sudah melalui perhitungan teknis, sehingga jumlahnya hanya sebesar Rp.602,940 milyar lebih .
Namun menurut Bupati, A.P.Youw jumlah tersebut tidak masalah baginya, yang terpenting bagaimana mendapatkan dana untuk melakukan rehabilitasi fasilitas yang rusak akibat gempa.
Berdasarkan data, di Satkorlak Provinsi Papua taksiran kerugian akibat gempa Nabire adalah : Kimpraswil ( Ke PU an) sebesar Rp 189 milyar, Pemukiman Rap 115 milyar, Pendidikan Rap Rp.58.940.286.000,- Kesehatan Rp 12.533.000.000,- Perhubungan Rp 19.111.978.000.- Tempat Ibadah (Agama) Rp 15 milyar dan TMP (Sosial) Rap 1 milyar. Sehingga total keseluruhan sebesar Rp 410.585.264.000,-
Sementara biaya yang dibutuhkan untuk rehabilitasi yaitu : Kimpraswil (ke PU an) Rap 311 milyar, berasal dari APBN/APBD I/APBD II (PU) Pemukiman Rp 115 milyar, berasal dari APBN/APBD I/APBD II (Dinas Pemukiman), Pendidikan Rp 58.940.286.000,- bersumber dari APBN/APBD I ( Dinas Pendidikan dan Pengajaran), Kesehatan Rp 65.000.000.000,- bersumber dari APBD I/APBD II ( Dinas Kesehatan) Perhubungan Rp 37.000.000.000,- bersumber dari APBN/APBD I ( Dinas Perhubungan), Tempat Ibadah (Agama) 15.000.000.000,- bersumber dari APBN/APBD I/APBD II (Agama) dan TMP (Sosial) Rp 1.000.000.000,- dari APBD I ( Dinas Kesos), sehingga Total keseluruhan Rp 602.940.268.000,-
Lebih jauh Bupati Nabire, A.P. Youw mengatakan, rehabilitasi kerusakan sarana dan prasarana akan diprioritaskan pada fasilitas umum yaitu jembatan, jalan , air bersih, pelayanan kesehatan, pasar dan tempat ibadah, kemudian membatu pembangunan rumah penduduk yang rusak dan terbakar.
" Bagi pembangunan rumah penduduk tentunya pemerintah hanya memberikan bantuan, dan juga tidak pada semua rumah, tetapi akan dilihat dengan prioritas bagi penduduk yang tidak mampu," katanya.