JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mengimbau warga di wilayahnya untuk mewaspadai hoax (berita bohong) pemecah belah kesatuan bangsa yang belakangan ini disebar lewat media sosial (medsos).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto, di Jayapura, Selasa (20/9/2022).
Jeri mengharapkan masyarakat pro aktif mengecek kebenaran dari setiap informasi yang muncul di medsos, sebelum meneruskannya ke publik. Sebab jika tidak, secara tidak langsung mereka justru akan ikut menyebarkan hoax lewat medsos miliknya.
“Misalnya dia dapat informasi hoax di medsos lalu dia teruskan lagi lewat akun pribadi miliknya tanpa mengecek kebenaran info itu. Ini yang kita takutkan, sehingga kita harap masyarakat jangan mudah percaya segala bentuk pemberitaan di media sosial, baik itu dalam bentuk gambar atau berita yang belum jelas kebenarannya,” kata ia.
Jeri lagi-lagi mengimbau warga untuk lebih bijak mengelola media sosial atas situasi yang ada saat ini.
Karena tujuan hoax selain memecah belah, adalah untuk memprovokasi sehingga muncul konflik yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban daerah.
“Mari kita saling menghargai satu dengan lainnya serta lebih bijak mengelola media sosial atas situasi yang ada saat ini,” tambahnya lagi.
Sementara menyoal aktifitas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Jeri pastikan tetap berjalan seperti biasa, kendati ada aksi unjuk rasa di Kota Jayapura, pada Selasa (20/9/2022).
“Aktifitas pemerintahan berjalan normal dan memang tidak ada arahan atau instruksi dari pimpinan untuk meliburkan ASN terkait aksi unjuk rasa tersebut,” pungkasnya. ***