KTT ini dihadiri tak kurang dari 36 Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Asia dan Eropa. Dalam upacara penutupan, tiga Kepala Pemerintahan menyampaikan sambutan, masing-masing PM Finlandia Matti Vanhanen, kemudian PM Thailand Thaksin Shinawatra, dan PM ChinaWen Jiabao. Kemudian Matti Vanhanen tampil kembali ke mimbar untuk mengetokkan palu tanda ditutupnya KTT ASEM ke 6.
Usai acara penutupan diadakan konperensi pers oleh empat orang pemimpin, masing-masing PM Finlandia Matti Vanhanen selaku tuan rumah KTT ASEM ke 6, Presiden Korea, Roh Moo Hyun selaku Koordinator Asia, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso selaku Koordinator Eropa dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku koordinator ASEAN.
PM Finlandia Matti Vanhanen mengucapkan selamat datang kepada calon anggota ASEM mendatang, yaitu Bulgaria dan Rumania mewakili Eropa, dan India, Pakistan, Mongolia dan Sekretariat ASEAN untuk kawasan ASEAN. "Sampai berjumpa pada KTT ASEM berikutnya, dua tahun mendatang, di China," kata Venhanen. Beberapa wartawan asing menanyakan bagaimana persoalan pelanggaran HAM dan pengekangan pers di China yang masih berlangsung, apakah juga dibicarakan dalam KTT. Matti Vanhanen menjawab bahwa persoalan itu akan dibicarakan dengan China pada pertemuan berikutnya yang akan khusus membahas masalah itu.
Seorang wartawan juga menanyakan tentang masih adanya pemaksaan pekerja perempuan di Indonesia. Menjawab pertanyaan kritis ini, Presiden SBY mengatakan, “ Kalau Anda sekarang datang ke Indonesia, Anda akan melihat bahwa semua peluang kerja sekarang terbuka untuk perempuan. Mereka bisa masuk parlemen, bisa bekerja di pendidikan, bisa bekerja di sektor apa saja. Kami mempunyai agenda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama anak-anak dan kaum perempuan. Itu sudah menjadi agenda pemerintah Indonesia sekarang,” kata Presiden SBY.