JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) April 2023 sebesar 100,62 mengalami kenaikan 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan NTP sedikit banyak dipicu oleh peningkatan Indeks Konsumsi Rumah tangga (IKRT) sebesar 0,16 persen.
Menurut Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina, kenaikan NTP April 2023 dipicu oleh naiknya IKRT yang turut terdampak oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok pengeluaran rumah tangga.
Hal pula sejalan dengan IKRT nasional bulan April 2023 tercatat mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,14 persen.
"NTP ini kan diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani (It) terhadap indeks harga dibayar petani (Ib) dimana dalam persentasenya, merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan."
“NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif, semakin kuat pula tingkat daya beli petani," terang Adriana di Jayapura, Rabu.
Dia tambahkan, berdasarkan pemantauan harga pedesaan di Papua oleh pihaknya, terlihat perubahan indeks NTP disebabkan pula akibat indeks It naik sebesar 0,42 persen, lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan indeks Ib sebesar 0,20 persen.
"Perubahan angka indeks yang terjadi sebagai berikut, subsektor tanaman pangan naik 0,36 persen, subsektor hortikultura turun 0,42 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,08 persen, subsektor Peternakan naik 0,54 persen, dan sub sektor perikanan turun 0,68 persen," tandasnya. ***