Pemerintah Papua New Guinea (PNG) memberikan respon positif terhadap rencana kerjasama dibidang perhubungan. Niat baik itu, dikemukakan oleh Hon. Don Polye, Mp, Deputy Priministry and Minister for Transportation and civil aviation PNG, saat berbincang-bincang dengan Gubernur Barnabas Suebu, di Port Moresby, kemarin. Gubernur Suebu, dalam keterangan persnya di Bandar Udara Vip Room Sentani, dini hari kemarin mengaku telah meminta agar dibukannya jalur penerbangan Jakarta – Jayapura – Port Moresby, untuk mendukung kegiatan perekonomian dan perdagangan antar kedua negara.
Permintaan demikian, menurut Suebu, sangat direspon positif dan pihak PNG pun kembali meminta agar maskapai penerbangan nasional mereka, yakni Air New Guinea pun dapat terbang melayani penerbangan Port Moresby – Jayapura – Jakarta. Gubernur mengakui, permintaan dibukannya jalur penerbangan antar negara, memang belumlah final. Namun masih akan dibicarakanlebih lanjut, dalam pertemuan-pertemuan berikutnya. “Jadi, pihak PNG sangat senang bisa kerjasama dibidang perhubungan dengan Papua. Tentunya dengan memperhatikanaturan internasional. Mereka juga tidak hanhya ingin membuka jalur penerbangan, bahkan jalur darat danjalur laut juga ingin dibuka. Disamping itu, mereka (PNG-red) juga ingin melakukan kerjasama dibidang perdagangan untuk meningkatkan perekonomian dari kedua negara ini,” tuturnya.
Gubernur dalam kesempatan itu menambahkan, saat ini pihak manajemen Air Efata yang bernaung di bawah PT. Efata, kini tengah merundingkan operasi untuk melayani rute Port Moresby - Jayapura sebagai tindak lanjut kerjasama jasa angkutan udara yang telah ada antarkedua negara.Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menegaskan akan menggalakan pertukaran pemuda atau pelajar Papua – PNG untuk mempererat hubungan tali persaudaraan antar kedua negara. Gubernur mengatakan, upaya pertukaran pelajar adalah salah satu program peningkatan sumber daya menusia yang menunjang bidang pendidikan di Papua.