JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua mendorong warga yang berdomisili di pemukiman rawan bencana, agar rutin mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber terpercaya.
Hal demikian guna mengurangi dampak buruk akibat bencana alam yang dapat mengancam bahkan merenggut korban jiwa.
"Salah satu sumber informasi terpercaya itu seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)."
"Tapi selain BMKG perlu juga melakukan pemantauan terhadap kondisi alam sekitar, khususnya daerah yang rawan terkena bencana. Sebab kesadaran dan kesiapsiagaan dari masyarakat sendiri, diharapkan mengurangi dampak buruk bencana alam yang mungkin terjadi," ujar Kepala Satpol PP dan Penanggulangan Bencana Daerah Papua, Welliam Manderi di Jayapura, Rabu (20/9/2023).
Masih menurut Manderi, saat ini di Papua, tengah memasuki peralihan musim, sehingga kerap terjadi cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bumi Cenderawasih.
Dengan demikian, kesiapsiagaan sangat diperlukan terutama di daerah rawan bencana, akan potensi terjadinya banjir, longsor dan abrasi pantai. Lebih khusus di sejumlah kabupaten yang memiliki potensi terjadinya bencana, seperti di Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Waropen dan Sarmi.
"Ketika terjadi gelombang ekstrim, daerah-daerah tersebut biasanya mengalami kerusakan dan abrasi yang cukup signifikan. Sehingga memang perlu ada antisipasi dari warga masyarakat," ucap ia
Manderi menambahkan, kondisi cuaca di Papua juga tidak mengenal musim-musim tertentu seperti di daerah lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh daerah di Papua untuk selalu mengupdate informasi cuaca dari BMKG. ***