JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat ke enam negara utama pada Juni 2024 tercatat senilai 3.826,09 juta dolar AS. Angka tersebut turun sebesar 38,89 persen dibanding nilainya pada Mei 2024 sebesar 6.260,93 juta dollar AS.
Meski demikian, ekspor Papua ke negara lainnya mengalami peningkatan sebesar 37,42 persen jika dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023 yang sebesar 8.588,46 juta dolar AS.
"Bahkan secara kumulatif, Ekspor Papua ke enam negara utama pada periode Januari - Juni 2024 tercatat senilai 27.303,70 juta dollar AS atau mengalami peningkatan sebesar 23,50 persen bila dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023 yang sebesar 22.108,51 juta dollar AS," terang Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Selasa.
Sementara secara umum, Adriana mengemukakan menyatakan ekspor Papua pada Juni 2024 tercatat senilai 4.022,85 juta dollar AS atau turun 36,96 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 6.380,98 juta dollar AS.
Dimana hal ini dilihat berdasarkan jenis ekspor Papua pada Juni yakni berupa ekspor migas dan nonmigas, masing-masing sebesar 0,15 juta dollar AS dan 4.022,70 juta dollar AS.
"Sekali lagi jika dilihat secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Juni 2024 sebesar 38.931,96 juta dolar atau naik sebesar 40,20 persen dibandingkan total ekspor Januari-Juni 2023 yang senilai 27.768,74 juta dolar AS," ucapnya.
Adriana menambahkan, ekspor untuk Papua nonmigasberupa kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai 3.791,11 juta dolar. Kemudian ikan dan hewan air lainnya (HS03) senilai 68,54 juta dolar serta ekspor nonmigas lainnya sebesar 163,05 juta dolar AS.
"Lalu ada empat negara tujuan ekspor terbesar Papua, yakni Australia senilai 3.222,80 juta dolar as atau 80,11 persen, Selandia Baru senilai 326, 65 juta dolar AS atau 8,12 persen, Papua Nugini senilai 163,77 juta dolar AS atau 4,07 persen dan Jepang senilai 97,41 juta dolar AS atau 2,42 persen," pungkasnya. ***