"Tadi pagi (5/10/2006) kita bicara dengan IMF, kita melunasi utang kepada IMF hari kamis ini. Dan itu butuh waktu lima hari kerja. Jadi minggu depan kita tak punya lagi utang kepada IMF," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah. Hal itu disampaikan Burhanuddin dalam konferensi pers di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (5/10/2006). Indonesia pada Juni lalu telah melunasi separuh utang ke IMF senilai US$ 3,75 miliar. Dengan lunasnya utang ke IMF, maka post program monitoring yang selama ini jadi 'buntut' pun ikut berakhir.
"Dengan pembayaran yang dipercepat itu, kita sudah pada level of playing field yang sama, kita menjadi anggota yang sama. Anggota normal, bukan anggota sakit," tambah Burhanuddin. Menurut Burhanuddin, Indonesia bisa melunasi utang ke IMF setelah melihat kecukupan angka cadangan devisa yang pada akhir September mencapai US$ 42,350 miliar. Selain itu, pelunasan juga dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. "Bahkan untuk tahun depan kita perkirakan cadangan devisa bisa mencapai US$ 43 miliar. Buat apa nunggu-nunggu, kita lunasi saja utang itu," ujarnya. Sementara Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono mengatakan, sisa utang ke IMF yang dilunasi Indonesia pada hari ini mencapai US$ 3,1 miliar ditambah bunga 1 kali pembayaran atau total menjadi US$ 3,2 miliar.