Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menegaskan, pembangunan ekonomi umat islam saat ini belum tertata dengan baik. Untuk itu harus disinergikan dengan konsep-konsep yang dimunculkan dalam setiap elemen masyarakat, sebab konsep-konsep tersebut bertujuan untuk lebih mencerdaskan umat dalam dunia perdagangan yang sesuai dengan nilai-nilai
islam “Semua manusia membutuhkan ekonomi yang lebih baik, dan pemerintah juga berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengarahkan ekonomi masyarakat agar lebih sejahtera,” demikian disampaikan Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Setda Papua, Drs. Djabar Abdul Kadir, pada sarasehan tentang ekonomi syariah dan zakat, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Selasa
(10/10) kemarin.
Dikatakan, perkembangan dunia saat ini sangat cepat, baik teknologi maupun dunia perdagangan. Namun sebagai insan yang islami, telah diajarkan dalam Al Quran bagaimana cara mengembangkan ekonomi yang baik demi kemaslahata kita didunia maupun di akhirat nanti. Oleh karena itu, “saya berharap melalui sarasehan sehari ini pengurus baziz Provinsi Papua harus segera membenahi organisasi dan manajemennya secara baik agar dapat mengolah zakat, sehingga dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi umat islam di Papua. Para peserta juga saya harap dapat mengaplikasikan ilmu yang akan disampaikan leh para penyaji untuk kita tumbuhkembangkan dalam perekonomian pembangunan Papua kedepan,” kata Suebu. Pelaksanaan sarasehan tentang ekonomi syariah dan Zakat tersebut, juga bertujuan untuk memberikan pencerahan tentang ekonomi syariah dan zakat
bagi umat islam. Kegiatan ini, digelar oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Papua bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Bank Muamalat Cabang Jayapura. Hadir pada kegiatan tersebut, sekitar 97 pengurus masjid, 21 majelis Ta’lim dan 40 organisasi islam di Jayapura.