Untuk menciptakan rasa aman, damai, dan sejahtera, masyarakat dituntut berperan aktif mewarnai setiap pergaulan dengan cinta kasih, baik kepada keluarga maupun para sahabatnya. Menurut Wakil Gubernur Alex Hasegem, rasa aman, damai dan sejahtera
seyogyanya tidak hanya ditunjukan dalam pergaulan sehari-hari kepada keluarga dan teman, namun dalam kehidupan umat beragama terkhusus lagi pada peringatan 50 Tahun HUT GKI di tanah Papua. Wagub Hasegem secara khusus juga meminta kepada seluruh umat kristiani di tanah Papua, untuk mewarnai perayaan HUT GKI ini dengan cinta dan kasih. Hal ini agar cinta dan kasih yang diberikan Allah kepada kita, dapat kita teruskan untuk mengasihi sesama umat manusia di dunia. Hal itu seperti dikemukakan Wagub Hasegem, disela-sela acara pelepasan lomba gerak jalan yang diikuti sekitar 1500 peserta SD, SMP dan SMU/SMK se-Kota Jayapura, dalam rangka memperingati HUT ke – 50 GKI di tanah Papua, yang dilangsungkan di Halam Kantor Gubernur, Rabu (18/10). Wagub dalam kesempatan tersebut mengatakan, suku-suku di Papua boleh banyak dan berbeda-beda, namun perbedaan itu agar jangan dijadikan sebagai factor pemicu untuk tidak menerapkan cinta kasih antar sesama umat manusia. Menurut Wagub, perbedaan itu seharusnya dijadikan sebagai salah anuegrah yang diciptakan Tuhan, karena setiap manusia pasti memiliki kelebihannya tersendiri.
Oleh karena itu, lanjut wagub, melalui perbedaan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai satu kesatuan didalam Yesus Kristus yang tidak pernah membeda-bedakan memberikan cinta dan kasihnya kepada kita.“Kita boleh beda tapi kita satu didalam Yesus. Dengan perbedaan ini kita perlu rasa damai di tanah ini, untuk membentuk Papua baru, yakni Papua yang aman, adil, makmur, sejahtera, dan damai,” kata Wagub Hasegem berharap.