Tanggal 1 Desember yang sering diperingati sebagai hari ‘kemerdekaan’ Papua Barat. Kepolisian Daerah Papua (Polda Papua) himbau untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berbau makar, bagi siapa yang melanggar akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Demikian disampaikan Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Max Donald Aer, kepada wartawan, Selasa (28/11) kemarin, sebagai himbauan kepada pihak-pihak tertentu yang diklaim tanggal 1 Desember sebagai hari ‘kemerdekaan’ bangsa Papua barat. Pihak kepolisian tidak mau hari tersebut dijadikan sebagai hari yang menjurus makar, sehingga pihaknya akan mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang menjurus kepada makar, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada tanggal 1 Desember 2006 ini pihaknya akan mengantisipasi, supaya jangan sampai ada kegiatan pengibaran bendera. Karena pihaknya telah menerima laporan dari intelijen, bahwa akan ada kegiatan rapat yang dilakukan kelompok tertentu, untuk kegiatan menjelang 1 Desember tersebut.
“Kami akan melakukan tindakan tegas, walaupun kami mengedepankan upaya persuasive, dengan memberitahukan kepada mereka, kalau hal seperti itu dilarang,” jelas Jenderal Polisi bintang satu ini.
Menurutnya, kemerdekaan bagi suatu negara hanya ada satu kali dan itupun telah diakui dunia keberadaannya. Bagi Indonesia hari kemerdekaan adalah tanggal 17 Agustus. Jadi kalau ada kegiatan perayaan kemerdekaan selain tanggal 17 Agustus adalah maker.
Bahkan, Max Donald juga himbau untuk tidak ada perayaan dalam bentuk ibadah syukuran. “Kalau ada kegiatan seperti itu, hanya menyangkut keyakinan agama,” tukasnya.
Untuk mengantisipasi adanya ibadah syukuran yang terkait dengan perayaan 1 Desember, pihaknya telah menggalang suatu komunikasi dengan pihak gereja di Papua, agar pihak gereja dapat memainkan peran gerejani, jangan sampai ada unsur politiknya apakah dalam penyampaian khotbah pada jemaatnya ataukah dalam bentuk lainnya.
“Ada masyarakat (jemaat-red) yang tidak sependapat dengan khotbah yang menyangkut politik. Apabila memang ada seperti itu, kita akan analisi, kalau ada unsur makar, tentu kita lakukan proses penyidikan,” tegas Wakapolda.
Bagi kegiatan-kegiatan formal yang melibatkan massa, adanya deklarasi bahkan sampai pada pengibaran bendera bintang kejora, pihak kepolisian akan tetap mengambil tindak tegas.
“Kita akan meningkatkan frekuensi razia, sweeping, kita akan sesuaikan dengan penilaian yang dianalisis,” terang Wakapolda.
Himbauan Wakapolda jelang 1 Desember
Kepada seluruh masyarakat di Propinsi Papua, agar tetap melakukan aktivitas rutinnya seperti biasa, dan jangan terpancing isu-isu, yang hanya memprovokasi keadaan.
Masih dihimbau Wakapolda, alangkah baiknya kita mendukung program pemerintah, lewat visi dan misi Gubernur, yakni mewujudkan Papua Baru yang Sejahtera. Disamping itu, program gubernur untuk turun Kampung (Turkam), harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, karena program tersebut sangat baik, dan sangat menyentuh masyarakat dikalangan bawah.**