Seorang mahasiswa Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Nurmadini Arafanti menanyakan jumlah istri calon persiden dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz.
"Istri bapak berapa?", tanya mahasiswi itu kepada Hamzah Haz saat pengambilan gambar acara Kupas Tuntas Calon Presiden oleh sebuah stasiun teve di Jakarta, Jumat.
Dalam pengambilan gambar diskusi yang berlangsung di Sekretariat Wapres itu Hamzah menjawab bahwa jumlah istrinya adalah sesuai dengan daftar riwayat hidup yang telah tersebar kepada publik.
"Jadi dua, ya? " tanya Nurmadini lagi. "Ya, itulah," jawab Warpres.
Menurut catatan yang ada, istri Hamzah Haz berjumlah tiga orang yakni Asmaniah yang telah dikaruniai sembilan anak, Titin Kartini yang telah dikaruniai tiga anak dan seorang janda beranak tiga Soraya yang juga diperistri Hamzah yang baru-baru ini anaknya, Azizah Kusuma Dewi, meninggal karena sakit kanker rahim.
Sementara itu Rahmat, seorang mahasiswa lainnya juga menanyakan kepada Hamzah mengapa nekat mencalonkan diri sebagai capres padahal sebagai Ketua Umum PPP dan Wapres dirinya telah gagal.
"Bapak ini sudah gagal menjadi ketua umum PPP, gagal juga sebagai wapres, lalu kenapa nekat menjadi capres?" tanya mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB itu.
Atas pertanyaan tersebut Hamzah Haz menyatakan dirinya tidak gagal apalagi enam partai besar juga mengalami penurunan dalam perolehan suara. "Jadi ya tidak gagal. Saya rasa tidak gagal," kata Hamzah Haz.
Hamzah menambahkan bahwa selama tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil, misalnya dalam memaksimalkan APBN.
Pembawa acara Kupas Tuntas Rizal Mustary kemudian menyela, "apakah prestasi itu sebagai prestasi bapak?" Wapres menjawab, "Bukan itu prestasi tim."
Sementara soal tidak jadinya dia menjadi cawapres dari PDIP, Hamzah menceritakan sebenarnya dirinya sudah diminta oleh PDIP sebelum Pemilu berlangsung.
Disebutkan, sebenarnya sudah ada komitmen dari PDIP untuk menjadikan dirinya sebagai cawapres, lalu sebelum Rakernas X PDIP baru-baru ini juga hanya ada satu nama yakni dirinya untuk menjadi cawarpres PIDP.
Namun ternyata, setelah rakernas itu ada nama Hasyim Muzadi akhirnya Hamzah mempersilakan capres PDIP Megawati untuk memilih Hasyim supaya tak ada beban