Sebuah fosil yang ditemukan di China membuktikan hal itu. Fosil tersebut menunjukkan bahwa mamalia sudah mencoba terbang bersamaan -- atau lebih dahulu -- dibanding burung, demikian diungkapkan tim peneliti dalam journal Nature. Hewan seukuran bajing ini diperkirakan hidup setidaknya 125 juta tahun lalu. Mereka menggunakan selaput berlapis bulu untuk melayang di udara. Menurut para peneliti, makhluk ini sangat unik, sehingga dimasukkan dalam order baru mamalia. Tim peneliti gabungan AS-China menamainya Volaticotherium antiquus, yang berarti "hewan melayang purba". Mereka termasuk keluarga kuno yang sudah punah dan tidak berkerabat dengan mamalia terbang modern seperti kelelawar atau marsupial terbang.
Pemakam serangga malam hari
Fosil Volaticotherium antiquus ditemukan di Mongolia Dalam, wilayah China. Lapisan batuan tempatnya digali berumur setidaknya 125 juta tahun, dari era Mesozoic, saat ketika dinosaurus menguasai daratan. Dengan panjang 12-14cm dan bobot sekitar 70 gram, hewan ini hampir sama ukuran dan bentuknya dengan bajing terbang dunia modern. Ia memiliki selaput kulit yang membentang antara kaki depan dan kaki belakangnya. Selaput ini, digabungkan dengan kecilnya bobot hewan itu, menjadi petunjuk bahwa Volaticotherium adalah penerbang yang lincah, walau mungkin tidak cukup tangkas untuk bisa menangkap mangsanya sembari melayang.
Hewan-hewan ini memiliki kaki-kaki panjang seperti mamalia terbang jaman sekarang. Tulang belulangnya menunjukkan adanya ekor yang kaku, yang mungkin dipakai sebagai pengendali ketika melayang. Para peneliti meyakini hewan ini adalah pemanjat pohon, aktif di malam hari, dan giginya yang tajam menunjukkan bahwa mereka adalah pemakan serangga. Penemuan ini menempatkan Volaticotherium antiquus sebagai mamalia terbang paling awal yang diketahui. Dr Jin Meng, palaeontolog dan penulis laporan ini meyakini bahwa hewan tersebut hidup antara 130 dan 165 juta tahun lalu.
Dibanding jenis burung yang terbang paling awal, Archaeopteryx, hidup sekitar 150 juta tahun lalu, Volaticotherium antiquus bisa jadi lebih dahulu bermain-main di udara. Catatan mengenai keberadaan kelelawar paling awal yang bisa mengendalikan cara terbangnya, berangka tahun 51 juta tahun lalu. Sedangkan sebelum temuan ini, mamalia terbang paling awal yang diketahui adalah sejenis pengerat yang hidup 30 juta tahun lalu pada periode akhir Oligocene.