Para peneliti World Wild Life (WWF) yang melakukan penelitian di Irian Jaya Barat menemukan jenis kura-kura bertelinga merah (Trachemya Seripta Elegans/Red Ear Slider) di kawasan Borarsi, Kabupaten Manokwari.
Peneliti WWF di Indonesia John Maturbongs di Jayapura, Senin, mengemukakan hal itu.
Ia mengungkapkan, ciri-ciri khas binatang langka ini antara lain terlhat bercak merah darah, meski perisai perut berbentuk normal dan punggungnya relatif tinggi berwarna hijau. Selian itu perisai perut tampak berwarna kuning dengan garis melingkar bercak hijau.
Satwa ini, ujarnya, termasuk suku Emydidae terbesar di dunia disamping suku Geoemydae, Tryonychidae dan Kinosternidae yang merupakan hewan introduksi dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Menurut Jhon, di Indonesia baru dua jenis yang ditemukan di alam bebas yaitu Trachemy Scripta Elegans dan Trachemy Terrapen meskipun warna dan bentuknya indah pada umur muda, namun setelah dewasa warnanya berubah menjadi buruk.
Hasil penelitian menyebutkan, hewan betina mempunyai perasai lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jantan yang pipih dan mencapai dewasa dalam kurun waktu empat tahun.
"Besar hewan betina sekitar 200 milimeter, jantan 120 milimeter dengan kaki depan bercakar panjang, ekor panjang ukuran lebih kecil , leher di hiasi garis-garis hijau tua", kata Maturbongs.
Satwa ini hidup di aliran sungai tenang tidak berarus bersifat kornivor serta memakan ikan dan udang sekali bertelur 12 butir dengan masa penetasan 58 hingga 72 hari.
Dia mengatakan, penemuan jenis kura-kura ini merupakan yang kedua kali setelah par peneliti WWF menemukan Chinemys Reversi asal China di sebuah sungai kecil di Dili, Timor Timur yang belakangan ini tidak lagi dijumpai.
Sedangkan yang ditangkarkan adalah jenis Telodiscus Sinensis yang tersebar di Malaysia, Sumatera Utara, Serawak dan jenis lainnya yakni Geochelone, Malacokemmys (bernilai ekonomi tinggi dan sangat mahal di pasar).
Dia menyatakan, dengan ditemukannya jenis kura-kura telinga merah merupakan langkah awal langkah lanjutannya adalah penelitian secara terpadu guna mengetahui tingkat populasi dan penyebarannya di Manokwari.
Hal yang pasti, jenis Trachemys Scripta Elegansasal adalah hewan inrtroduksi dari Amerika, oleh karena itu belum diketahui asal usul hewan tersebut masuk di Manokwari, dengan demikian pihak WWF terus berupaya membuka tabir kerahasiaannya guna dipublikasikan.