Palm Oil Expedition adalah wujud dari keinginan kuat BPPT dan PLN, dengan dukungan Tim Nasional Bahan Bakar Nabati, untuk ikut mensosialisasikan penggunaan minyak sawit asli sebagai bahan bakar pengganti minyak solar dan minyak tanah. “Kegiatan Palm Oil Expedition yang digelar dari tanggal 12 s/d 21 Desember 2006 dilakukan dalam bentuk road show kendaraan diesel berbahan bakar minyak sawit pada enam unit mobil. Road show dimulai dari kota Banda Aceh, melalui Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang dan Lampung, dan kemudian berakhir di Jakarta,” kata ketua Palm Oil Expedition, Unggul Priyanto.
Selama kegiatan, kata Unggul, tidak ada hambatan yang berarti. Performance mesin tidak berbeda antara mobil berbahan bakar solar dengan campuran solar-minyak sawit/goring 50 persen. “Diharapkan, ekspedisi ini akan menjadi uji coba dan promosi yang baik dalam penggunaan Bahan Bakar Nabati kepada masyarakat dan berbagai pihak,” ujar Unggul. Dalam kesempatan itu, Presiden SBY menandatangani sejumlah stiker Palm Oil Expedition dan memasangkannya di salah satu mobil. Saat menandatangani stiker, Presiden didampingi Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Seskab Sudi Silalahi.
“Kegiatan ini sejalan dengan upaya kita untuk terus melakukan diversifikasi energi, pengurangan ketergantungan kita kepada BBM, sebaliknya menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,” kata Presiden dalam sambutannya. Presiden juga mengingatkan agar terus dilakukan inovasi teknologi untuk membuat transportasi di Indonesia makin irit menggunakan bahan bakar minyak dan nabati. “Hal penting lainnya, kembangkan inovasi teknologi agar pembangkit listrik menggunakan sumber tenaga angin dan matahari ditingkatkan. Dengan demikiaan akan ada banyak pilihan yang akhirnya secara nasional bisa mengurangi bahan bakar minyak,” lanjut Presiden.