Dari pantauan udara, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, merupakan wilayah paling parah dilanda banjir sejak empat hari silam. Ratusan kepala keluarga terjebak air bah dan terisolir sehingga bantuan logistik hanya bisa didistribusikan menggunakan helikopter TNI Angkatan Darat. Selain Aceh Utara, banjir juga menggenangi lima kabupaten lain di NAD. Yakni, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Bireun, Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues. Sebanyak 15 warga tewas terseret banjir dan 20 lainnya dinyatakan hilang. Meluasnya genangan air juga melanda Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Sejak Jumat silam air bah menerjang 20 kecamatan di Langkat. Banjir bahkan telah menenggelamkan Desa Berngam di Kotamadya Binjai yang berjarak lebih dari 30 kilometer dari Langkat.
Air bah di Sumut juga melumpuhkan jalur lintas darat Medan-Banda Aceh di kawasan Besitang dan Sewampu sepanjang 40 kilometer. Akibatnya puluhan bus berhenti di pinggir jalan yang aman dari banjir. Warga yang tetap ingin melintas menggunakan perahu sewaan dengan membayar Rp 50 ribu. Sejauh ini banyak warga di sana mengeluhkan minimnya bantuan, terutama makanan dan pakaian. Parahnya lagi berbagai jenis penyakit mengancam para pengungsi, khususnya terhadap bocah di bawah lima tahun dan para lanjut usia. Akibat banjir ini lebih dari sepuluh ribu warga mengungsi ke berbagai tempat seperti sekolah, musala, dan kantor-kantor pemerintah daerah setempat. Warga pindah membawa harta benda mereka sekadarnya.
Hingga kini masyarakat khawatir air akan naik terus dan banjir meluas karena hujan masih deras. Demikian pula Sungai Sewampu dan Batang Seharan yang masih meluap. Tak hanya Aceh, banjir juga melanda delapan dari 11 kabupaten di Riau. Kawasan terparah adalah Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Seorang warga dilaporkan tewas. Sementara warga yang selamat saat ini sangat membutuhkan bantuan pangan, obat-obatan, dan air bersih karena sumur sudah tergenang banjir bercampur air rawa. Selain merendam rumah, banjir akibat luapan sejumlah sungai di Riau ini juga menggenangi perkebunan kelapa sawit dan lahan pertanian. Daerah yang tergenang air rata-rata berada di areal Bantaran Sungai Rokan, Kampar, Indragiri, Kuantan, dan Sungai Siak.