Hampir 90 persen koneksi internet di Asia terpengaruh oleh putusnya kabel bawah laut akibat gempa di kawasan Taiwan. "Akibat fiber optik terputus ini, proses recovery biasanya sangat lama. Hampir satu bulan".
Kronologis putusnya kabel tersebut adalah sebagai berikut:
- Gempa di Taiwan
- 26 Desember 2006 pukul 19:27 WIB. Kabel China - United States (CHUS) dan South East Asia-Middle East-Western Europe 3 (SMW3) down.
- 26 Desember 2006 pukul 21:58 WIB. Kabel C2C (City to City) down.
- 26 Desember 2006 pukul 23:06 WIB. Kabel Asia Pacific Cable Network 2 (APCN2) Segment 7 (S7) down.
- 27 Desember 2006 pukul 01:00 WIB. Kabel Asia Pacific Cable Network 2 (APCN2) Segment 3 (S7) down.
- 27 Desember 2006 pukul 03.30 WIB. Kabel Fiberoptic Link Around the Globe (FLAG) down
Sebelumnya, kabel East Asia Crossing (EAC) sempat bisa digunakan. Untuk EAC terdapat dua jalur yang bisa digunakan, yaitu Hong Kong-Osaka dan Hong Kong-Singapura. Sayangnya, pada 10:31 WIB EAC juga mati. Menyusul APCN2, SMW3, CH-US, FLAG, RNAL, C2C, dan APCN yang juga masih belum tersedia. Koneksi ke negara-negara Asia yang hingga kini masih tersedia, selain via satelit, adalah lewat Australia Japan Cable (AJC).
Sylvia Sumarlin, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan, gempa yang mengguncang Taiwan menyebabkan putusnya backbone fiber optik yang melewati Taiwan. Akibatnya, link internasional yang disediakan ISP (internet service provider) di Indonesia dan ISP-ISP di semua negara di Asia Pasifik, putus. "Semua ISP di Indonesia memakai fiber optik sebagai backbone utamanya, dan memanfaatkan satelit sebagai back up. Dengan adanya kejadian ini, semua saluran internasional tersendat sekarang," papar Sylvia.
Saat ini, kata Sylvia, para ISP tengah mengusahakan koneksi ke penyedia saluran alternatif melalui satelit. Namun langkah alternatif ini diakuinya kurang optimal, mengingat kapasitas yang disediakan satelit tidak sebesar yang disedikan fiber optik.Selain itu usaha memindahkan saluran ke satelit diakui Sylvia tidaklah mudah. "Prosesnya tidak gampang, karena sekarang trafiknya antri. Kalau dipindah mendadak, e-mail dan data bisa lost," paparnya. Sylvia menekankan saat ini yang terganggu hanya link internasional, dan menegaskan bahwa link domestik masih berfungsi normal dan dalam kondisi baik.
Perbaikan kabel fiber optik yang disebabkan gempa yang terjadi di Taiwan ternyata bisa memakan waktu lama. Internet pun bisa 'sekarat' berminggu-minggu. "Kalau gempa itu sampai menyebabkan kerusakan pada kabel fiber optik, sehingga ada yang harus diganti, maka perbaikannya bisa sampai berminggu-minggu untuk kembali ke kondisi semula," ujar Johar Alam, pengelola jalur interkoneksi antar ISP Open IXP