Pengamanan pelantikan berlangsung sangat ketat. Sejak pagi, aparat gabungan dari TNI dan Polri bersiaga di Gedung DPRD Mimika dan sekitarnya untuk mengamankan acara pelantikan. Selain bersiaga di Gedung DPRD, aparat keamanan juga merazia seluruh kendaraan yang masuk Kota Mimika dan menutup jalan protokol di depan Gedung DPRD. Ratusan undangan yang ingin menghadiri pelantikan bahkan hanya bisa menunggu di luar pagar karena tidak diperkenankan masuk. Termasuk para wartawan yang ingin meliput acara pelantikan tersebut. Sekelompok ibu-ibu dari LSM Perempuan Papua yang datang dengan berjalan kaki juga tidak diizinkan masuk. Menurut pihak keamanan, mereka hanya melaksanakan permintaan panitia demi keamanan pelantikan. Sejak pemilihan legislatif 2004 silam, Kabupaten Mimika sama sekali tidak memiliki DPRD. Hal ini disebabkan adanya dua versi anggota DPRD yang masing-masing merasa sah. Puncaknya, pada awal 2006 Kantor DPRD Mimika diserang dan dirusak massa dari kedua pihak yang bersengketa.