Badai Isobel yang terjadi di pantai Barat Australia akan bergerak dari Benua Australia dan bakal menghantam wilayah-wilayah laut tersebut. Badai itu akan disertai gelombang tinggi. Hal ini disampaikan staf Stasiun Meteorologi Ambon F. Pattinama di Kantor Meteorologi, Jl Dinkes Karang Panjang, Ambon, Kamis (4/1/2007). Sementara itu, badai Isobel ini akan membawa dampak cuaca buruk di Maluku berupa angin kencang, hujan dan gelombang laut tinggi. Dampak badai ini akan terasa di Laut Banda, Laut Aru, Laut Halmahera, Laut Seram dan Laut Buru. Gelombang diperkirakan bergerak naik hingga mencapai 1,25-2,5 meter pada laut Banda, Aru dan Arafura. Sementara gelombang setinggi 0,5-1,25 meter khausunya pada laut Seram, Halmahera dan Buru. "Satu pekan ke depan, kami minta warga untuk waspada dalam menggunakan jasa trasnportasi laut. Warga harus dapat membaca kondisi laut, yang kemungkinan tiba-tiba bisa berubah seketika," pinta Pattinama.
Di lain pihak, Badan Meteorologi dan Geofisika, Departemen Perhubungan juga mengimbau, kapal barang bertonase rendah untuk tidak melaut hingga satu pekan mendatang. "Gelombang akan tinggi pada laut Maluku. Kami sudah minta kepada ASDP dan Adpel untuk tidak memberikan izin berlayar dalam satu pekan ini," ujar Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gasperz. Gasperz juga meminta agar pihaknya dibantu armada kapal penyelamat patroli kelas I. "Laut Maluku ini sangat luas. Kalau terjadi musibah laut, kita bisa bergerak cepat," pintanya. Saat ini Dinas Perhubungan Maluku hanya difasilitasi kapal Armada kelas III.