Hampir selama tiga minggu kelompok ini menguasai lokasi itu dengan mengibarkan bendera bintang kejora. Hasil dari penyergapan ini bendera bintang kejora yang telah berkibar selama tiga minggu lebih, mulai (8/12) tahun 2006 lalu di Gunung Kimibaga berhasil diturunkan sekitar Pukul 10:45 wit. Penurunan bendera berjalan tanpa perlawanan dari pihak TPN/OPM. Lokasi penyergapan yang tidak jauh dari pemukiman masyarakat, bisa disaksikan dengan jelas, dan pada saat penyergapan situasi kota yang biasanya sudah ramai pada pagi hari, terlihat tiba-tiba lengang karena mendengar suara tembakan. Para petani yang bekerja di kebun Kimibaga, semua berhamburan turun ke bawah Kota Mulia sambil membawa umbi-umbian hasil ladangnya. Penyergapan yang dilakukan aparat gabungan dari Yonif 751/Yonif 752, Brimobda Polda Papua, Kopassus dan Timsus bersenjata lengkap naik ke Gunung Kimibaga dengan jumlah hampir satu batalyon (400 orang).
Pada awalnya keberangkatan tim gabungan ini, dikabarkan bukan untuk melakukan penyergapan, melainkan untuk bernegosiasi dengan kubunya Goliath Tabuni soal bendera bintang kejora. Namun dalam perjalanan ke lokasi sempat terdengar rentetan senjata dari atas gunung selama beberapa detik. Kapolres Puncak Jaya AKBP Yakobus Marsuki bersama para Danton, Danki dan perwira penghubung berkumpul untuk memantau suasana di Jembatan Kali Muliayambut. Dari jembatan gantung ini, dapat terlihat jelas pergerakan pasukan ke atas Gunung Kimibaga. Akibat penyergapan yang dilakukan belum diketahui berapa korban dari kedua belah pihak, namun sangat jelas terlihat kelompok yang selama tiga minggu ini mendiami daerah itu lari berhamburan setelah mendapat tembakan balasan dari aparat. Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Max D Aer, saat dikonfirmasi kemarin, mengenai kontak senjata yang terjadi itu, dirinya mengatakan, sebenarnya bukan kontak senjata, tetapi untuk menghentikan kegiatan TPN/OPM, karena kegiatan kelompok ini sudah sangat mengganggu masyarakat.
“Bukan untuk serang mereka, tetapi untuk menghentikan mereka,” jelas jenderal berbintang satu ini. Lebih jauh dijelaskan mantan Kapolres Manado ini, berkat operasi terpadu, aparat berhasil menguasai sepenuhnya gunung Kimibaga, karena kelompok separatis bersenjata, telah melarikan diri. “Kita hanya lakukan suatu gerakan, untuk menurunkan bendera bintang kejora, karena tidak bisa melakukan perlawanan mereka melarikan diri” ujar Wakapolda. Untuk selanjutnya, setelah aparat menguasai gunung Kimibaga, akan dilakukan olah tempat perkara, terkait dengan pembunuhan dua anggota TNI, dan perampasan senjata anggota Brimob Polda Papua. “Karena disitu akan banyak didapatkan barang bukti, seperti selongsong peluru, sehingga jajaran Reskrim akan melakukan olah TKP,” jelas jenderal berbintang satu ini. Kemudian untuk langkah selanjutnya, akan ditempatkan pasukan di atas gunung Kimibaga, guna menetralisir areal tersebut, namun hanya untuk jangka waktu tertentu. “Akan kita atur secara teknis ke dalam, untuk tempatkan pasukan di gunung Kimibaga,” terang mantan Kapolres Manado ini. Sementara ini, yang akan dilakukan aparat kepolisian, ialah memusatkan perhatian, untuk pengamanan di tengah kota, ini dilakukan untuk menjaga masyarakat. “Fokuskan pengamanan di kota, untuk menjaga dan melindungi masyarakat,” ujar Wakapolda Papua.