Presiden Megawati Soekarnoputri bakal meletakkan tiang pancang pertama bagian tengah pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) pada 25 Juni 2004 mendatang.
Menko Ekuin Dorodjatun Koentjoro-Jakti mengemukakan hal itu ketika meninjau pembangunan Jembatan Suramadu di Tambakwedi, Surabaya, Selasa.
Pembangunan Jembatan Suramadu, ujar Dorodjatoen, dipastikan selesai enam bulan lebih cepat dari rencana pertengah 2007, karena pemerintah China akan mengucurkan dana 150 juta dolar AS untuk pembangunan bagian tengah jembatan.
"Pada 23 Juni mendatang pemerintah Indonesia dan China akan menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk Indonesia," kata Menko Ekuin.
Dia mengatakan dana pinjaman lunak yang dikucurkan untuk pemerintah Indonesia sebesar 400 juta dolar AS, dari dana itu yang 150 juta dolar AS untuk pembangunan bagian tengah Jembatan Suramadu.
"Akhir 2006 pembangunan Jembatan Surabaya - Madura direncanakan sudah selesai atau lebih cepat enam bulan dari yang direncanakan," katanya.
Dalam kunjungan yang disertai dengan Gubernur Jatim H Imam
Utomo dan Kepala Dinas Infokom Jatim Drs Suprawoto SH MSi, Dorodjatun mengingatkan Pemprop Jatim agar memperhatikan pembangunan kawasan sekitar jembatan Suramadu.
"Jembatan Suramadu jelas akan menjadi obyek wisata yang
menarik, karenanya kami minta agar kawasan sisi jembatan Suramadu, baik yang di Surabaya atau di Madura, dibangun menjadi obyek wisata. Ya, seperti Ancol yang di Jakarta," kata Dorodjatoen.
Untuk itu, ujar dia, tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi di sekitar Jembatan Suramadu, seperti hotel berbintang dan kondominium. Pemprov Jatim bahkan juga harus memikirkan pembangunan satu jembatan lagi atau jembatan kembar.
"Kalau hanya satu jembatan, 20 tahun lagi sudah tidak mampu menampung kendaraan hang lewat di Jembatan Suramadu," katanya.
Jembatan dengan panjang 5,3 kilometer itu, saat ini sudah
selesai dikerjakan empat bentang disisi Surabaya, dan enam bentang disisi Madura. Bagian tengah jembatan akan menggunakan konstruksi besi.
Karena itu, ujar Dorodjatun, harus dipikirkan perawatannya seperti pengecatan jembatan. "Hendaknya biaya perawatan tidak
hanya dari hasil tol, tapi juga dari sumber lain," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jatim H Imam Utomo minta kepada Menko Ekuin dibantu mendesak pemerintah pusat agar
pembangunan tol lingkar timur Surabaya segera dibangun, karena merupakan salah satu akses jalan menuju Jembatan Suramadu.
Sementara itu, Pimpro Jembatan Suramadu AG Ismail meminta kepada Gubernur Jatim agar dana pembebasan tanah bisa ditambah melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK)APBD 2004, sedangkan yang sudah dibebaskan untuk sisi Surabaya baru 52 persen dan sisi Madura 90 persen.