Presiden Susilo Bambang Yudoyono bersama Perdana Menteri PNG Michael Sumere, Maret 2007 mendatang dikabarkan akan meresmikan jalur lintas batas RI-PNG di Wutung.
Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Drs. Djabar Abdul Kadir mengatakan hal itu, usai mengikuti rapat rencana peresmian perbatasan, diruang kerja Wakil Gubernur Papua, Rabu (24/1) kemarin. Rapat dadakan yang dipimpin Wakil Gubernur Alex Hasegem selaku Ketua Panitia peresmian jalur lintas batas RI-PNG, merupakan instruksi dari Istana Negara yang telah menerima sinyal siap dari Pemerintah PNG. Sebelumnya Pemerintah PNG secara sepihak membatalkan rencana peresmian jalur lintas batas dengan alasan yang tidak jelas, padahal kesiapan Pemerintah Indonesia pada waktu itu sudah hampir rampung. Asisten III Djabar Abdul Kadir mengatakan, saat ini Pemerintah PNG telah memberikan sinyal siap untuk melangsungkan peresmian jalur lintas batas. Disamping itu, Pemerintah PNG secara resmi telah meminta pihak Pemerintah Provinsi Papua untuk menyiapkan para pengusaha asal Indonesia, guna membantu penyelesaian pembangunan jalan diwilayah PNG sepanjang kurang lebih 50 – 100 meter. ”Jadi, memang kami belum mendapat informasi tanggal berapa akan dilakukan peresmian jalur lintas batas dimaksud. Akan tetapi pastinya dibulan Maret mendatang karena pihak Pemerintah PNG juga meminta bantuan agar disiapkan pengusaha asal Indonesia untuk menyelesaikan pembangunan jalan sekitar 50 – 100 meter diwilayah PNG. Rapat mendadak sebenarnya ini menyikapi program Istana Negara karena telah mendapat sinyal siap dari pihak PNG,” tutur Djabar.
Pelaksanaan rapat rencana peresmian perbatasan, yang digelar diruang kerja Wakil Gubernur Papua, Rabu (24/1) kemarin, dijalankan secara tertutup. Rapat ini dihadiri Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Dinas Perhubungan Papua, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Papua, Bikda Papua, Badan Perbatasan dan Kerjasama Daerah, Biro Umum Setda Provinsi Papua dan Biro Keuangan Setda Provinsi Papua. Tumbuhkan Ekspor-Impor Sementara itu, Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Drs Djabar Abdul Kadir mengatakan dengan terbukanya jalur lintas batas RI-PNG, diharapkan dapat menumbuhkan akses perdagangan, ekspor-impor, serta pembukaan lapangan kerja yang dapat memacu peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.